Breaking News

Arus Balik Idul Fitri 1432 H

Ramai-ramai Jual Emas untuk Ongkos Balik

Sejumlah toko mas yang beroperasi di Pasar Pangkalanbalai, Banyuasin, Sumatera Selatan, mulai diserbu warga

Penulis: Saifudin Zuhri | Editor: Sudarwan
zoom-inlihat foto Ramai-ramai Jual Emas untuk Ongkos Balik
SRIPOKU.COM/SYAIFUDDIN ZUHRI
Sejumlah warga tengah menjual perhiasan di Toko Emas Biduri Indah di Pasar Pangkalan balai, Banyuasin, Jumat (2/9).

Pandangan berbeda di sejumlah toko mas yang berada di jantung Kota
Pangkalanbalai itu, bukan lantaran banyaknya warga yang hendak membeli
perhiasan. Namun sebaliknya, kedatangan para warga masyarakat itu dengan maksud untuk menjual kembali perhiasan yang mereka miliki.

Sejumlah warga yang ditemui, mengaku alasannya menjual perhiasan cukup
bervariasi mulai untuk ongkos kembali ke tempat kerja yang ada di Pulau Jawa
sampai ongkos untuk pesta perkawinan anak.

M Yunus (30), saat ditemui di Toko Emas Biduri Indah Pasar Pangkalanbalai, Jumat (2/9), mengaku menjual perhiasan lantaran kehabisan ongkos untuk
kembali ke tempat kerja di Jawa Barat.

“Uang saya habis untuk lebaran di kampung. Ya untuk ongkos balik lagi hanya dengan menjual perhiasan," katanya.

Pria yang bertugas sebagai petugas keamanan di salah satu perusahaan properti itu cukup banyak membawa uang untuk pulang kampung, namun dari sejumlah uang yang dimilikinya dibagikan untuk sanak keluarga sebagai hadiah lebaran.

“Saya sudah lama nggak pulang kampung sehingga kesempatan pulang kampung tahun ini saya manfaatkan untuk berbagi rezeki dengan keluarga," kata putra ketiga dari lima saudara yang berasal dari Desa Pangkalan Panji, Kecamatan Banyuasin III, Banyuasin ini.   

Salah satu jalan yang harus ditempuh untuk mendapatkan ongkos pulang  kembali ke tempat kerja dengan jalan menjual perhiasan emas ini.

“Nggak mungkin kan, sudah bagi-bagi hadiah, lalu kita pinjam uang untuk ongkos balik, malu dong," katanya.

Hal berbeda diakui Hasan (57), warga Desa Regan Agung. Alasan dirinya
menjual emas setelah  lebaran ini lantaran untuk membiayai putranya yang akan
melangsungkan pernikahan.

“Minggu ini, anak saya akan melangsungkan pernikahan, sehingga untuk biaya itu saya menjual emas simpanan ini," katanya.

Sementara itu, Ruhmini pemilik Toko Emas Biduri Indah mengakui jumlah
warga yang menjual perhiasan di toko miliknya tersebut cukup tinggi dalam dua
hari ini.

“Sehari bisa saja mencapai 10 orang yang menjual perhiasan mulai dari kalung, cincin, hingga gelang," katanya.

Akan tetapi tidak semua permintaan warga yang akan menjual perhiasan itu dapat dipenuhi. Lantaran terbatasnya modal yang dimiliki.

“Paling banyak, kita hanya mampu menampung tiga orang penjual. Hal itu lebih disebabkan keterbatasan dana yang dimiliki," katanya.

Menurut Ruhmini, tingginya animo masyarakat untuk menjual perhiasan di toko miliknya tersebut lebih disebabkan kebutuhan mendesak yang harus terpenuhi, entah itu untuk ongkos balik ke tempat asal, maupun untuk keperluan lainnya.

Selain itu, tingginya minat pengunjung di toko emas itu, lantaran jumlah toko mas yang telah beroperasi pasca lebaran itu masih cukup sedikit.

“Banyak toko yang masih tutup, sehingga banyak yang menjual di sini, tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved