Bom Meledak di Lubuklinggau

Tersangka Aldrian Ditahan di Polda Sumsel

Sekitar pukul 11.00 dua orang perempuan tiba-tiba masuk dan melewati garis polisi.

Editor: Aang Hamdani
Tersangka Aldrian Ditahan di Polda Sumsel - DENSUS01.JPG
SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT
Tim Densus Polda lengkap dengan senjata otomatis dan tameng mendekati rumah milik Aldrian, di Kompleks Bukit Bunga Indah No U3, Kelurahan Kebunbunga, Kecamatan Sukarami, Polisi, Selasa (16/8/2011). AP diduga di rumah ini merakit paket bom yang dikirim kepada pemilik SM Swalayan Lubuklinggau, 18 Juni lalu. Penggerebekan ini sempat menjadi tontonan warga sekitar.
Tersangka Aldrian Ditahan di Polda Sumsel - DENSUS11.JPG
SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT
Tim Densus Polda lengkap dengan senjata otomatis berhasil menjebol pintu rumah milik
Tersangka Aldrian Ditahan di Polda Sumsel - DENSUS21.JPG
SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT
Seorang bocah melihat dari balik pagar rumah
Tersangka Aldrian Ditahan di Polda Sumsel - DENSUS3.JPG
SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Aldrian Alfarizi (37) tersangka pengirim paket bom Lubuklinggau ditangkap Densus 88 dan diamankan di Polda Sumsel.

Dalam penggerebekan di rumahnya komplek Bunga Indah No U 3 Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan Sukarami, Palembang, Selasa (16/8/2011) polisi menyita barang bukti yang diduga digunakan untuk membuat bom.

Antara lain sebelas swap, satu rool kabel merah, lem fox, solder, martil, lampu led, cd, satu stavol, paku baut, cpu, internal hard disk, hard disc 10 disket, hard disc, satu unit hp apple Cina, camera digital, laptop merk Del dan hp BlackBerry yang dibawa ke Polda Sumsel.


Penggerebekan berlangsung lancar. Dua mobil barakuda dan satu mobil Inapis Polda Sumsel diterjunkan langsung ke lokasi penggerebekan.

Sejumlah personil Densus 88 dan Brimob Polda Sumsel berseragam lengkap dan berperalatan lengkap langsung merangsek masuk ke dalam rumah dengan membuka secara paksa pintu pagar.

Tak hanya pintu pagar yang dibuka paksa, pintu rumah yang terbuat kayu berwarna putih juga dibuka paksa dengan cara ditembak sebanyak dua kali lalu didobrak petugas.


Sekitar pukul 11.00 dua orang perempuan tiba-tiba masuk dan melewati garis polisi. Mereka mengaku bahwa rumah yang digerebek polisi merupakan rumah milik mereka.

"Ada apa ini pak, ini rumah kami. Memannya kenapa ramai sekali sampai ada polisi," ujar ibu-ibu yang mengenakan baju kuning berjilbab yang terlihat kebingungan.

Petugas yang berada di lokasi penggerebekan langsung mengamankan dia ke salah satu rumah tetangga dan diberi pengarahan apa yang sebenarnya terjadi.

Saat dimintai keterangan, wanita yang diketahui istri tersangka tidak mengeluarkan sepatah kata pun dan hanya bisa menangis melihat rumahnya digeledah petugas.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved