Asyiknya Mancing Juaro

ANDA hobi mancing? Belum lengkap pengalaman anda kalau belum mencoba sensasi memancing ikan juaro di aliran Sungai Kedukan, salah satu anak Sungai Musi yang terdapat di Seberang Ulu. Pada saat peralihan musim seperti sekarang, seakan menjadi musim tersendiri bagi ikan juaro terutama yang masih anakan. Tidak heran bila saat air mulai pasang, dam sungai Kedukan berjejer para pemancing dadakan mulai dari anak-anak sampai kalangan ibu-ibu dengan menenteng alat pancing sederhana.

Ikan juaro (Pangasius polyuranodo) sangat mirip dengan ikan patin. Namun postur badannya lebih kurus dan lendir juaro lebih banyak. Rasanya? Konon, rasa juaro jauh lebih gurih dari patin atau juga baung yang hampir mirip posturnya.

"Dapet 20 ikok," ujar Bram (9) sembari menunjukan ember berisi anakan juaro yang rata-rata berukuran 10 cm.

Mancing juaro memang penuh sensasi. Karena umpan yang dimakan terkadang tidak begitu terasa tarikannya. Sehingga perlu kewaspadaan pemancing. Ditarik kuat ikan juaro bisa lepas, tapi lamban menariknya juga lepas. Umpannya juga sangat gampang dicari, cacing tanah. Jijik? mungkin ya, tapi tidak dengan para pemancing dadakan ini. Di antara anak sungai Musi, sungai Kedukan ini termasuk yang masih dapat dimanfaatkan baik sebagai jalur transportasi air maupun kebutuhan mencuci dan mandi masyarakat setempat.

Sementara anak sungai lain di wilayah Seberang Ulu seperti sungai Kamasan, sungai Goren, sungai Tuan Putri dan lain sudah banyak yang mati. Habitat ikan sungai Kedukan sudah banyak berkurang, padahal sekitar 10 tahun lalu masih banyak ikan-ikan berkualitas seperti lampem, patin, tilan, lais dan seluang berkeliaran di sini. Namun, dengan tingginya tingkat pencemaran dan sampah yang banyak sehingga ikan-ikan tadi jarang lagi ditemukan di sini.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved