Alimarwan Hanan Dimakamkan di Palembang
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin (kanan) didampingi Wakil Gubernur Sumsel Eddy Yusuf menabur bunga pada makam almarhum H Ali Marwan Hanan di TPU Kebun Bunga, Palembang, Minggu (7/11).
PALEMBANG - Innalillahi wainna illaihi rojiun... SUMATERA Selatan kehilangan
putra terbaiknya. Haji Alimarwan Hanan, SH MSi, mantan Menteri
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) periode 2001-2004,
berpulang ke rahmatullah, Minggu (7/11) pukul 03.10 di Rumah
Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC), Jakarta.
Menurut keterangan keluarga di Palembang, Alimarwan Hanan
menderita komplikasi sakit ginjal dan prostat.
"Sudah satu minggu dirawat disana. Kalau untuk sakitnya sendiri,
memang dari dulu. Tetapi tiga tahun terakhir sudah sering berobat
ke rumah sakit," jelas H M Husni Thamrin, paman almarhum, di
rumah kediaman almarhum Jl Rambutan No 1727/5 RT 32 RW 11
Kelurahan 30 Ilir Kecamatan Ilir Barat II.
Puluhan karangan bunga memenuhi sepanjang jalan menuju rumah
duka. Berbagai instansi dan lembaga ataupun perseorangan, turut
memberikan penghormatan terakhir dengan karangan bunga.
Bahkan karangan bunga juga dikirimkan oleh Presiden RI Susilo
Bambang Yudhoyono, Wapres Boediono, Ketua Umum PDIP Megawati
Soekarno Putri, Ketua MPR Taufik Kiemas dan Puan Maharani.
Satu persatu warga di sekitar rumah dan beberapa teman dekat
Alimarwan Hanan datang. Pejabat juga tampak datang seperti Bupati
Banyuasin Amiruddin Inoed dan mantan Pangdam II Sriwijaya BP
Syahrial Peliung.
Semula, pelayat yang datang sudah menunggu sejak pukul 12.00,
medapat informasi pesawat yang membawa jenazah dan keluarga,
berangkat pada pukul 01.00. Ternyata pesawat delay satu jam dan
berangkat pada pukul 02.00. Beberapa pelayat yang semula menunggu
berangsur-angsur pulang. Namun pelayat kembali ramai saat pukul
15.00. Mereka sabar menunggu kedatangan jenazah Alimarwan Hanan.
Pukul 15.30, jenazah tiba di rumah duka diangkut dengan mobil
ambulans berwarna hitam. Jenazah Alimarwan Hanan yang tersimpan
dalam peti jenazah, diturunkan dan langsung dibawa ke ruang tamu.
Hj Nurbaya Zakiah, istri almarhum, tampak sempoyongan sambil
dipapah beberapa kerabat.
Nenek satu cucu ini datang bersama rombongan sejak berangkat dari
rumah duka di Jl Mampang Prapatan XV Wisma Mampang Asri No 10,
Jakarta Selatan.
Sambil berurai air mata, Nurbaya disambut sanak keluarganya
dengan tangisan. Terlihat anak semata wayang Alimarwan Hanan
yakni Ir Safruddin Hanan didampingi istrinya dan cucu perempuan
bernama Aisyah Anjali Keisha Hanan (5).
Masih tampak sembab mata putra tunggal itu saat turun dari mobil
yang membawa peti jenazah ayahnya. Saat ditanyakan mengenai pesan
terakhir yang disampaikan ayahnya, Safruddin hanya tersenyum
saja.
"Tidak ada pesan terakhir Mas. Saya belum sempat bertemu dengan
Bapak," ujarnya singkat sambil berlalu.
Hanya satu jam, peti jenazah kembali diangkut untuk dimakamkan di
TPU Kebun Bunga setelah sempat dibacakan Surat Yasin. Iring-
iringan pelayat langsung berangkat ke tempat penghantaran
terakhir dengan mengendarai beberapa kendaraan.
Sesampainya di TPU Kebun Bunga pukul 17.00, ternyata rombongan
sudah ditunggu oleh Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan wakilnya
Eddy Yusuf. Rupanya mereka sudah sabar menunggu selama setengah
jam. Setelah diturunkan dari mobil, peti jenazah dibuka dan tubuh
Alimarwan Hanan yang sudah dimandikan dan dikafani langsung
dikebumikan.
Setelah selesai, Eddy Yusuf, selaku perwakilan dari keluarga
memberikan kata sambutan.
"Almarhum adalah kakak dan guru bagi saya. Sejak menjabat sebagai
Menteri Koperasi, kantornya seperti di Palembang saja. Beliau
juga ingatkan saya untuk membangun Sumsel," tuturnya.
Kemudian Gubernur Alex Noerdin juga memberikan kata sambutan.
"Alimarwan Hanan adalah putera terbaik Sumsel. Orangtua saya dan
beliau sudah berteman lama. Dulu beliau pernah bilang jika
nantinya saya suatu saat akan menjadi orang yang berhasil dan
menjabat jabtan yang penting. Ternyata perkataan beliau dulu
benar," ujarnya singkat.
Sedikit Lagi Doktor
Walaupun sudah cukup umur, Alimarwan Hanan tetap melanjutkan
pendidikan doktornya di Universitas Padjajaran dengan jurusan S3
Ilmu Pemerintahan. Sebelum meninggal dunia, mantan menteri di era
Megawati ini sudah menyelesaikan desertasi dan tinggal menghadapi
sidang terbuka untuk meraih gelar doktor.
Namun rupanya Tuhan berkehendak lain. Dia dipanggil menghadap
Sang Khalik sebelum menyandang gelar S3-nya tersebut.
Sementara itu, Korbid OKK DPP, Emron Pangkapi, di Jakarta,
berpesan, kepada seluruh jajaran PPP kiranya dapat mengkordinasi
salat gaib di DPW-DPC seluruh Indonesia dan mengibarkan bendera
partai 1/2 tiang selama 3 hari.
Kepergian Alimarwan menorehkan duka yang mendalam bagi keluarga
besar PPP, karena selama ini almarhum aktif sebagai Wakil Ketua
Umum DPP PPP.