Lumpang Batu Ditemukan di Kebun Wako
PAGARALAM - Sebuah lumpang batu yang diperkirakan peninggalan zaman prasejarah, ditemukan warga Dusun Talang Kubang, Kelurahan Kance Diwe, Kecamatan Dempo Selatan, Senin (28/2). Lumpang tersebut tergeletak di lahan milik Walikota Pagaralam, Djazuli Kuris.
Benda prasejarah berupa lumpang batu itu ditemukan pada ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut (dpl). Memang dikawasan tersebut banyak ditemukan benda megalitik.
“Kami menemukan lumpang secara tidak sengaja karena lokasinya tepat di tepi jalan yang biasa kami lewati saat ke kebun. Memang saat kami akan memancing ke sungai batu ini sudah sering
kami lihat karena bentuknya berbeda dengan batu lainnya. Di batu ini terdapat lubang seperti bekas tumbukan dengan diameter 15 sentimeter, kedalaman 20 sentimeter,” ujar Firman (38), warga yang pertama menemukan batu tersebut.
Menurutnya, memang di sekitar daerah tempatnya tinggalnya tersebut banyak ditemukan megalit, seperti gua batu, air panas, ranjang puyang dan tapak Puyang Riye Tabing. Selama ini batu-batu tersebut tak terlalu diperhatikan warga meskipun batu itu punya nilai sejarah tinggi.
“Jika kami lihat, lokasi ini memang sepertinya pernah dihuni oleh manusia zaman dahulu. Di lokasi ini juga ditemukan pemandian dan tangga batu yang menuju ke tempat pemandian tersebut,” jelasnya.
Kristantina Indriastuti, Peneliti dari Balai Arkeologi (Balar) Palembang, mengatakan lumpang batu memang merupakan benda bersejarah yang bisa dijadikan sebagai simbol dan peralatan manusia zaman dahulu. Lumpang batu biasanya digunakan untuk mengolah makanan dari hasil pertanian.
“Lumpang batu memang kebanyakan ditemukan di kawasan perkebunan. Namun ada juga yang ditemukan di tepi sungai, karena lumpang batu merupakan salah satu alat untuk mengelola hasil
pertanian oleh manusia zaman pra sejarah dulu. Di Pagaralam memang banyak ditemukan lumpang batu,” ujarnya. (mg16)