Selatan Jawa Berpotensi Alami Gempa dan Tsunami, Begini Cara Ahli Menghitungnya

Pekan lalu masyarakat diresahkan dengan kabar potensi gempa di selatan Jawa yang bisa mencapai magnitudo 8,8 dan tsunami di Yogyakarta mencapai 20 met

Editor: Bejoroy
https://youtu.be/I5QF7-q3NgQ
Ilustrasi Tsunami. 

SRIPOKU.COM - Kabar terkait potensi gempa dan tsunami di Indonesia selalu membuat gaduh jagat media sosial dan dunia nyata.

Pekan lalu masyarakat diresahkan dengan kabar potensi gempa di selatan Jawa yang bisa mencapai magnitudo 8,8 dan tsunami di Yogyakarta mencapai 20 meter.

Namun, masyarakat tidak perlu panik berlebih atas informasi tersebut. Ada baiknya masyarakat lebih mengoptimalkan langkah-langkah mitigasi guna mengupayakan keselamatan.

Viral Potensi Gempa Besar disertai Tsunami Selatan Jawa, Ahli Ingatkan Warga Lakukan 4 Hal Ini

Gempa 6.0 SR Guncang Bali, Ini Analisis dan Peringatan Kepala Pusat Gempabumi & Tsunami BMKG

Kabar tentang potensi tsunami juga pernah mencuat pada April 2018. Saat itu ahli tsunami dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko mengungkap, kawasan Pandeglang Banten berpotensi mengalami tsunami dengan ketinggian 57 meter.

Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, masyarakat harus mau jujur mengakui dan menerima kenyataan bahwa wilayah Indonesia memang rawan gempa dan tsunami.

"Khususnya wilayah selatan Jawa, keberadaan zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia merupakan generator gempa kuat sehingga wajar jika wilayah selatan Jawa merupakan kawasan rawan gempa dan tsunami," tegas Daryono kepada Kompas.com, Sabtu (20/7/2019).

Sejarah mencatat tsunami selatan Jawa pernah terjadi pada 1840, 1859, 1921, 1994, dan 2006.

"Ini bukti bahwa informasi potensi bahaya gempa dan tsunami yang disampaikan para ahli adalah benar, bukan berita bohong," ujar Daryono.

Cara ahli mendapat simulasi potensi gempa dan tsunami

Widjo Kongko yang juga Perekayasa Bidang Kelautan Balai Teknologi Infrastruktur Pelabuhan dan Dinamikan Pantai (BTIPFP) BPPT mencoba memberi gambaran sederhana terkait simulasi potensi gempa dan tsunami di Indonesia.

Dalam hal ini disebut Indonesia karena memang bukan hanya Jawa yang berpotensi mengalami gempa besar dan tsunami.

Sama seperti Daryono, sebelum menjelaskan lebih lanjut Widjo juga mengingatkan agar masyarakat memahami betul bahwa kita hidup di negara rawan gempa dan tsunami.

Gempa besar dan tsunami tercatat pernah beberapa kali terjadi di Indonesia sejak ratusan tahun lalu.

Aktivitas lempeng tektonik bumi terus bergerak, dan Indonesia diapit oleh tiga lempeng tektonik. Sehingga, bukan tidak mungkin peristiwa gempa besar dan tsunami akan kembali terjadi.

Nah, para ilmuwan seperti Widjo Kongko, Daryono dari BMKG, Eko Yulianto dari LIPI dan lain sebagainya kemudian membuat simulasi dari potensi gempa besar dan tsunami di Indonesia itu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved