informasi Haji 2019

Pasar Jafariyah di Mekkah Mirip Pasar 16 Ilir Palembang

Jemaah haji mengisi hari-hari tinggal di Mekkah dengan berkunjung ke Pasar Jafariyah

Penulis: Husin | Editor: muhammad husin
ist
BELANJA --Jemaah haji selain mengisi waktu dengan beribadah ke Masjidil Haram, juga menyempatkan diri belanja ke Pasar Jafariyah di Mekkah. 

Laporan Wartawan Sripoku.com/Muhammad Husin

SRIPOKU.COM, MEKKAH --Mengisi hari-hari jelang pelaksanaan wukuf di Arafah, jemaah haji yang lebih dahulu berada di Mekkah, selain beribadah di Masjidil Haram juga berkunjung ke Pasar Jafariyah, yang dikenal Pasar Tanah Abangnya Jakarta atau Pasar 16 Ilir bagi warga Palembang.

Pasalnya, harga barang yang dijuel relatif lebih murah dibandingkan di pertokoan yang ada di seputaran tempat menginap jemaah haji.

Untuk ke pasar ini, jemaah haji naik taksi dengan ongkos 5-10 riyal perorang. Di pasar ini juga, menjadi tempat berburu oleh-oleh karena memang harganya murah.

Begitu tiba di pasar ini, seperti biasa pedagang langsung menyambutnya dan memangging jemaah dengan teriakan, “Murah…murah, ayo kemari dulu.” Tentu saja jemaah haji kaget, karena orang Arab di Mekkah bisa bahasa Indonesia.

Bagi pedagang Arab, jemaah haji asal Indonesia terkenal dengan ringan membelanjakan riyal yang dibawanya untuk membeli oleh-oleh yang akan dibawa pulang ke Indonesia. 

Alhasil, memaksa pedagang di Mekkah, termasuk di Madinah belajar bahasa Indonesia. Terkadang, jemaah haji laki-laki selain disapa dengan Hajji, namun ada juga dipanggil Saiful Jamil. Menariknya, pedagang juga memanggil jemaah haji wanita dengan sapaan Syahrini.

Sementara itu, suasana Pasar Jafariyah,  boleh dibilang tak jauh berbeda dengan pasar-pasar di Indonesia. Pengunjung dari berbagai negara datang sehingga suasana padat dan ramai. Terlebih, di dalam komplek pasar, utamanya di gang-gang juga dipadati barang dagangan, sehingga terkesan sempit. Menurut Victory, jemaah haji Kloter 2 asal Palembang mengatakan, kendati kondisi padat, jemaah haji tetap semangat mencari oleh-oleh, seperti sajadah, kopiah, sorban, aneka tempat minum, parfum hingga gantungan kunci, sebagai souvenir.

Harga di Pasar Jafariyah dibuka dengan harga grosir. Misal, untuk satu lusin sajadah ditawarkan 100 riyal, sementara jika membeli di luar Pasar Jafariyah bisa Rp 120 riyal, demkian surban harga dibandrol 15 riyal, sedang di Jafariyah bisa lebih murah 5-10 riyal.

“Kita ke Pasar Jafariyah karena penasaran, katanya harga murah. Ternyata benar,” kata Victory kepada contributor Sripo di Mekkah RM Syukri. (sin)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved