Berita Haji 2019

Jemaah Haji Boleh Cicip Buah Kurma

Usai dari Masjid Quba, jemaah haji melanjutkan perjalanan menuju kebun kurma yang hanya berjarak 3-4 Km dan jemaah bisa membayar pakai rupiah

Penulis: muhammad husin | Editor: muhammad husin
zoom-inlihat foto Jemaah Haji Boleh Cicip Buah Kurma
ist
Jemaah Haji membeli buah kurma di dalah satu galeri kebun kurma Abdurahman di Madina

LAPORAN WARTAWAN SRIPOKU.COM/MUHAMMAD HUSIN

MADINAH, SRIPOKU.COM --Selain berziarah ke tempat bersejarah, Jemaah Haji Kloter 2 Palembang juga diajak ke kebun kurma yang menjadi salah satu tujuan wisata ziarah saat berada di kota Madinah, Arab Saudi.

Buah kurma adalah salah satu oleh-oleh favorit jamaah haji dari tanah suci, dan  kota Madinah dikenal memiliki banyak perkebunan kurma dan termasuk salah satu kota produsen kurma terbesar di Arab Saudi.  

Menariknya, Jemaah haji yang datang dihalalkan untuk mencicipi ragam kurma yang tersedia, baik murni kurma maupun dalam bentuk olahan. 

Namun sebelum mencicipi, Jemaah haruslah minta redha kepada penjual. Bila si penjual bilang “halal” makan bolehlah mencicipinya 1-2 butir kurma. Setiap stand yang ada, di penjual menghalalkan Jemaah mencicipinya

"Kurma yang paling dicara Jemaah haji adalah kurma ajwa atau kurma nabi. Tadinya, banyak yang binggung mana kurma nabi karena terlalu banyak kurma yang dijual,” kata Jon Kenedy, jamaah haji asal Embarkasi Palembang Kloter 2 PLM saat ditemui di Madinah, Arab Saudi,  seperti dilaporkan contributor sripoku.com , RM Syukri,  Rabu {10/7).

Salah satu perkebunan yang ramai dikunjungi oleh jamaah haji Indonesia, letaknya tidak jauh dari masjid Quba, namanya kebun kurma Abdurrahman. Kebun tersebut lebih pas bila disebut toko kurma, karena bangunan yang dominan di lokasi tersebut adalah bangunan tempat aneka macam kurma dijual.

Sedangkan lokasi kebunnya sendiri berada di belakang dan samping kiri-kanan bangunan toko.

Awalnya Jemaah haji khawatir terkendala bahasa saat akan melakukan transaksi, maklum kebanyakan Jemaah haji tidak bisa berbahasa arab. Namun apa yang terjadi, ternyata pegawai toko kurma 75 persen orang Indonesia.

Alhasil, pembayaran bisa menggunakan mata uang rupiah, jika Jemaah haji tidak memiliki mata uang Arab Saudi, Riyal. Untuk perkilogramnya 30-60 riyal. Selain membeli kurma, ada juga Jemaah yang melakukan selfie di pohon kurma. (sin)

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved