Berita OKU
BREAKING NEWS: Siswi di Kabupaten OKU Ini Dicabuli Kakak Iparnya Sejak Kelas 5 SD hingga Kelas 9 SMP
Siswi di OKU Ini Dicabuli Kakak Iparnya Sejak Kelas 5 SD hingga Kelas 9 SMP, Korban Diancam Jika Menolak
Penulis: Leni Juwita | Editor: Sudarwan
Akhirnya terungkap bahwa anak di bawah umur ini sudah trauma karena perbutan tak terpuji dari kakak iparnya.
Mendapat informasi itu kakak kandung korban Fauzi (30) tidak terima dan melaporkan kasus ini ke polisi tangal 28 Mei 2019.
• Senin, 3 Juni 2019 Digelar Sidang Isbat Penentuan Hari Raya Idul Fitri 1440 H atau Awal Bulan Syawal
• Cabuli Anak Tetangga Ratusan Kali, Kakek Dua Cucu di Baturaja Ini Dijeruji
• Bocah 4 Tahun di Musirawas Dicabuli Anak Pengasuhnya, Terungkap Saat Hendak Dimandikan Ibunya
• Lagi Ganti Baju Olahraga, 7 Murid SD di Lembak Muaraenim Dicabuli Guru Olahraga
• Mengenal Pacar Atries Angel, Chef Juna Juri MasterChef Indonesia yang Rupanya Menyimpan Kisah Pilu!

Mendapat laporan itu Kapolsek Peninjauan Iptu Hamid bersama anggota langsung meluncur ke rumah tersangka dan mengamankan petani yang beralamat di SP 7 Desa Mitra Kencana, Kecamatan Peninjauan Kabupaten OKU.
Di hadapan polisi pemeriksanya terungkap bahwa kasus pencabulan yang dilakukan tersangka terhadap adik iparnya ini pertama kali dilakukan bulan Juni 2017 sekitar pukul 01.00 di dalam kamar rumah pelaku.
Aksi tak bermoral itu dilakukan pria yang sudah beristri ini berkali kali sejak korban masih duduk kelas 5 SD hingga korban kelas 9 SMP.
Saat ini tersangkanya masih diamankan di Mapolsek Peninjauan.
Polisi juga sudah mengambil keterangan saksi-saksi antara lain, saksi korban dan saksi atas nama Sutoro (60) alamat Desa Saungnaga Kecamatan Peninjauan.
Menurut Kapolres tersangka terjerat tindak pidana menyetubuhi dan mencabuli anak di bawah umur sebagai mana dimaksud dalam Pasal 81 Ayat 2 junto 76, Perpu No 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua UU 23 tahun 2002 Tentang perlindungan anak yang disahkan menjadi UU RI No 17 tahun 2016 junto Pasal 76 D UU RI No 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dengan ancaman 15 tahun kurungan penjara.