Banyak Uang
Banyak Uang Belum Jadi Jaminan Bahagia
Dengan segala, orang berjuang untuk mendapat uang sebanyak-banyaknya entah itu jalan halal maupun haram.
Penulis: Salman Rasyidin | Editor: Salman Rasyidin
Banyak Uang Belum Jadi Jaminan Bahagia
SRIPOKU.COM -- Dengan segala, orang berjuang untuk mendapat uang sebanyak-banyaknya entah itu jalan halal maupun haram --hantam kromo, rampok, manipulasi, korupsi dan lain sebagainya.
Bagi kelompok minus, uang memang untuk menopang kehidupan sehari-hari --istilah asal bisa dapat makan.
Namun bagi kelompok uang dijadikan pencitraan meski cara memperolehnya bisa dengan cara menerabas ketentuan hukum yang berlaku.
Mengutip laman Intisari-Online.com, bahwa banyak orang berpikir bahwa apa pun dapat diselesaikan dengan uang dan itu akan membuat orang bahagia.
Lantas, orang pun berlomba-lomba untuk menumpuk kekayaan untuk menemukan kebahagiaan.
Namun jangan salah, justru salah satu orang terkaya di dunia, Warren Buffet, beranggapan sebaliknya dan mengeluarkan pendapat berbeda.
Dengan kekayaan bersih mencapai 91,1 milliar dollar AS atau Rp 1.200 trilliun, tentu mudah baginya untuk mendapatkan semua yang ia inginkan.
Namun, Buffet mengaku banyak uang bukan kunci menuju kebahagiaan.
Pebisnis ini justru lebih menikmati hidup ketika ia hanya memiliki sebagian kecil dari kekayaan bersihnya saat ini.
"Saya bahagia ketika saya memiliki 10.000 dollar A, dan saat itu, saya keluar dari sekolah," kata Buffett.
Menurut cerita pria 88 tahun itu, orang cenderung berpikir memiliki banyak uang akan membuatnya bahagia.
"Jika saat ini kamu memiliki 100.000 dollar dan merasa tidak bahagia karena Anda berpikir punya 1 juta dollar AS akan membuat bahagia, Anda tetap tidak akan bahagia," ungkapnya.
Bahkan jika kita mampu menghasilkan uang dalam jutaan dollar, Buffet mengatakan kebahagiaan itu akan hilang ketika kita melihat orang lain memiliki harta lebih banyak.
"Kamu tidak akan jauh lebih bahagia meski kamu menggandakan kekayaan bersihmu," tambahnya.