Hari Pertama Pelaksanaan UTBK 2019 Unsri, Peserta yang Ketahuan Menyontek Langsung Ditindak Tegas

Hari Pertama Pelaksanaan UTBK 2019, Peserta yang Ketahuan Menyontek Langsung Ditindak Tegas

Penulis: RM. Resha A.U | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/RESHA
Ketua Pusat UTBK PTN Universitas Sriwijaya (Unsri) Zainuddin Nawawi, saat memantau langsung pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dari Gedung PPJK Unsri, Sabtu (13/4/2019). 

Hari Pertama Pelaksanaan UTBK 2019, Peserta yang Ketahuan Menyontek Langsung Ditindak Tegas

Laporan Wartawan Sripoku.com, Resha

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Panitia penyelenggara Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) akan menerapkan sanksi tegas, jika ada peserta yang berlaku curang selama ujian berlangsung.

Pelanggaran tersebut dalam bentuk menyontek, komunikasi dengan orang luar, memanfaatkan jasa joki dan lain-lain.

Ketua Pusat UTBK PTN Universitas Sriwijaya (Unsri) Zainuddin Nawawi mengatakan, pihaknya akan langsung menindak segala bentuk kecurangan yang akan terjadi di UTBK sebagai syarat untuk mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) itu.

Tak tanggung, mereka juga akan membuat laporan kepada panitia pusat agar hasil ujian yang bersangkutan ditolak.

“Sudah pasti langsung kita tindak. Berdasarkan kejadian di lapangan yang ditulis di berita acara, maka yang bersangkutan akan diproses datanya di pusat untuk tidak diterima,” ujarnya saat diwawancarai.

Sejauh ini di hari pertama penyelenggaraan Sabtu (13/4/2019,) panitia belum menemukan adanya pelanggaran di Kota Palembang.

Pihaknya bahkan menerjunkan langsung tim untuk memantau langsung kondisi lapangan di 14 titik tempat penyelenggaraan ujian yang ada di Palembang.

“Kita belum menemui kendala yang berarti, baik dari panitia maupun peserta. Paling tadi ada 1 peserta yang memilih 2 lokasi ujian yang berbeda, tadinya sudah mendaftar di Jambi, kemudian mendaftar ulang kembali di Sumsel. Tapi dia sudah dapat nomor,” tambahnya.

Pengawasan yang dilakukan oleh panitia cukup ketat, mulai dari peserta masuk ke ruang ujian hingga pada saat pelaksanaan.

Apalagi saat masuk, mereka dilarang membawa alat komunikasi, jam tangan hingga pena karena dicurigai sebagai alat komunikasi yang canggih.

”Semua peralatan yang sudah canggih, dan memiliki kemampuan teknologi seperti jam tangan, handphone sampai pena dilarang masuk. Jadi pena yang dibawa masuk cuma dari panitia,” tegasnya.

Sementara itu, Zainuddin mengatakan maksimal ada 1.855 peserta per sesi yang dapat mengikuti UTBK 2019.

Dimana, dalam satu hari ada 2 sesi yang digelar, dari penyelenggaraan Sabtu – Minggu selama 13 April hingga 4 Mei (Gelombang 1), dan 11 – 26 Mei (Gelombang 2).

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved