News Video Sripo

Video Jasad Pendeta Melinda Zidemi Tiba di RS Bhayangkara Palembang, Keluarga Korban Syok

Jenazah pendeta Melinda Zidemi (24) dibawa ke Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang usai menempuh perjalanan sungai, dari Sungai Baung

Penulis: Rangga Erfizal | Editor: Igun Bagus Saputra

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Jenazah pendeta Melinda Zidemi (24) dibawa ke Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang usai menempuh perjalanan sungai, dari Dusun Sungai Baung, Air Sugihan, Kecamatan OKI, Sumatera Selatan.

Jenazah pendeta tersebut ditemukan meninggal dunia di perkebunan Sawit PT PSM, Divisi 3 Sungai Baung, dengan tangan dan kaki terikat serta tanpa menggunalan celana.

Isak tangis keluarga pecah saat jenazah korban tiba di ruang forensik.

Yanti Zidemi (20) tak bisa menahan tangisnya usai sampau di instalasi forensik. Dirinya nangis terisak membayangkan tubuh kakaknya terbujur kaku.

= = =

Video Pangdam II Sriwijaya Resmikan Pembangunan Rumah Sakit DKT Rumkit Ban Lubuklinggau

Dimas Drajad Jadi Kiper Timnas U-23 Indonesia vs Brunei, di Kualifikasi Piala Asia Finis Posisi 3

Bawa Sajam, Diduga Ingin Mencuri Hendra Diamankan

"Rencana mau dibawa ke GKII Sekojo, ada paman saja nanti mau datang ke sini dari Nias," ujarnya sambil terisak.

Sementara, tetangga korban selama di Sungai Baung, Diana (30) mengaku jika sebelumnya korban sempat mampir ke rumah dirinya untuk mengobrol setelah pulang dari pasar.

Dirinya sempat meminta korban bermalam di rumahnya, karena Hari sudah akan gelap.

"Hari sudah mau hujan, saya suruh dirinya untuk mampir dulu. Tapi dia memilih buat pulang. Saya tinggal di divisi 1 sedangkan korban tinggal di divisi 4 dan ditemukan tidak bernyawa di divisi 3. Kami baru tau korban menghilang jam 10 malam," jelasnya mengenang korban.

Dari 123 Peserta PPPK Di Ogan Ilir, 73 Peserta Dinyatakan Lulus

Dimas Drajad Jadi Kiper Timnas U-23 Indonesia vs Brunei, di Kualifikasi Piala Asia Finis Posisi 3

Kedekatan Diana dan korban sudah seperti keluarga. Diakui Diana jika selama ini korban sangat dekat dengan keluarganya, terutama anak-anaknya.

"Anak saya nangis waktu korban mau pulang. Dia bilang jangan pulang ke korban. Tapi karena Hari sudah mau sore, korban memilih pulang," jelasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved