Kenapa Hujan Dikaitkan dengan Kenangan dan Masa Lalu? Ternyata Ada Penjelasan Secara Ilmiahnya Lho!

Kenapa Hujan Dikaitkan dengan Kenangan dan Masa Lalu? Ternyata Ada Penjelasan Secara Ilmiahnya Lho!

Penulis: Nadia Elrani | Editor: Ahmad Sadam Husen
SRIPOKU.COM
Gerimis 

SRIPOKU.COM - Ketika hujan turun, pernahkah kalian tiba-tiba mengingat kenangan masa lalu?

Atau hujan tersebut membawa anda pada sebuah perjalanan memori panjang mengenai rasa sakit atau bahagia yang pernah kalian rasakan sebelumnya.

Bagi penyair, hujan dan kenangan itu sulit dipisahkan. Sudah menjadi hukum alam, dimana ada hujan, disitu pula seseorang bernostalgia dengan masa silam.

Bukan sekedar mitos ataupun kata penyair, ternyata ada alasan dibalik hujan yang membawa seseorang pada kesenduan.

ILUSTRASI HUJAN
ILUSTRASI HUJAN (SRIPOKU.COM/SHAFIRA)

Dilansir dari Kompasiana, galau saat hujan berhubungan dengan Fenomena Psikis Seasonal Affective Disorder.

Psikis Seasonal Affective Disorder (SAD) adalah kondisi psikologi yang berkaitan dengan perubahan mood seseorang di banyak negara 4 musim karena pengaruh musim-musim tertentu.

Sehingga menyebabkan manusia mengalami fluktuasi perasaan mulai dari yang positif hingga negatif, mulai dari menjadi bersemangat hingga sedih.

SAD juga memiliki sebutan populer "Winter Depresion" atau "Winter Blues" karena di negara 4 musim, gejala SAD lebih menonjol dirasakan ketika Winter.

SEDANG BERLANGSUNG, Berikut Susunan Pemain Timnas U-23 Saat Lawan Thailand

5 Fakta Terbaru dari Lamaran Krisjiana kepada Pedangdut Siti Badriah, Mulai dari Cincin hingga Usia

Ruas Jalan Poros Tebingtinggi- Pendopo Rusak, Beruntung Banyak Yang Bantu Dorong

Tembakan Air PBK Sukses Halau Massa Demo Pemilu

92.331 Siswa Diterima di Jalur SNMPTN 2019, Cek Pengumumannya di Sini

Dari banyak perubahan mood yang terjadi saat Winter, rasa sedih, mellow, putus asa dan merasa bersalah adalah kondisi psikologis yang banyak dirasakan.

Hal yang unik karena perasaan-perasaan tersebut oleh orang Indonesia dimaknai sebagai perasaan yang "mengharu biru" alias "Galau".

Meskipun di Indonesia bukan negara 4 musim, ternyata orang Indonesia juga bisa terkena SAD. Kok bisa?

Ternyata SAD tidak hanya berkaitan dengan Winter tapi juga terjadi pada berbagai kondisi cuaca dengan gejala yang berbeda-berbeda, meski secara umum mereka yang mengalami SAD cenderung mengalami penurunan mood, menjadi lebih malas, melamun, kurang konsentrasi hingga susah tidur. 

Hal ini identik dengan orang Indonesia yang gampang merasa galau seperti gejala SAD tersebut.

Penelitian Denissen, Penke, Bukalid dan van Aken berjudul "The Effect of Weather on Daily Mood: A Multilevel Approach pada jurnal Emotion Vol. 8. No. 5 tahun 2008 ini menunjukkan bahwa bukan hanya Winter atau Summer yang bisa mempengaruhi mood seseorang.

Jurnal ini juga sedikit banyak membuka pemahaman tentang bagaimana Hujan menurunkan mood seseorang. 

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved