Terungkap! Ternyata Inilah Sosok Kakek Tua Misterius Dibalik Sampul Buku Iqro yang Legendaris
Terungkap! Ternyata Inilah Sosok Kakek Tua Misterius Dibalik Sampul Buku Iqro Jilid 6 yang Melegenda
Penulis: Nadia Elrani | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM – Seorang muslim yang mempelajari Al-Quran pasti tidak asing lagi dengan sosok di balik buku Iqro berwarna hitam ini.
Ya, ketika masih kecil kita diajarkan membaca huruf-huruf Arab melalui buku panduan yang terdiri dari 6 jilid tingkatan sebelum ke tahap membaca Juz Amma atau Al-Quran.
Buku ini dicetak seperti kitab berukuran saku yang mudah dibawa ke mana-mana, dan bersifat interaktif.
• Jauh dari Sensasi, 7 Artis Ini Terbukti Sukses Lewat Prestasi, No 7 Hampir Jadi Korban Pemerkosaan
• Akhirnya Resmi Sriwijaya FC Dibesut 3 Legendanya, Ini Target yang Dibebankan oleh Manajemen
• Video Pengakuan Pelaku Pemerkosa Bidan YL, Tidak Diperkosa Tapi Begini Kejadian Sebenarnya
• Pelaku Pemerkosa Bidan YL Terlacak Lewat Nomor Emei Handphone Korban yang Dicuri & Dijual ke Penadah
• Kenapa Gerimis Bisa Menyebabkan Sakit Kepala? Ternyata Ini Penjelasannya, Bukan Mitos Lho!
Siswa bisa belajar dan mengevaluasi sendiri, dengan pengajar dan menunjukkan pengucapan yang benar.
Sampul buku Iqro ini juga tidak berubah dari masa ke masa. Masih dengan desain dan detail yang sama.
Tapi pernahkah kalian berfikir siapa sosok yang ada di sampul belakang buku Iqro?

Pernahkah anda bertanya-tanya mengenai kakek tua memegang tongkat yang menjadi background sampul tersebut?
Beliau adalah Kyai Haji As'ad bin Humam, atau K.H. As'ad Humam.
K.H. As'ad Humam merupakan salah satu pelopor metode cepat belajar membaca Al Quran (qira-ah) yang populer sebagai metode Iqro .
Berikut ini Profil K.H. As'ad Humam:
K.H. As'ad Humam lahir di Yogyakarta, 1933 dan wafat pada 2 Februari 1996, pada usia 63 tahun.
Dilansir dari Islampos.com, Nama asli dari KH As’ad Humam hanyalah As’ad saja, sedangkan nama Humam yang diletakkan dibelakang adalah nama ayahnya, H Humam Siradj.
KH As’ad Humam tinggal di Kampung Selokraman, Kotagede Yogyakarta. Ia adalah anak kedua dari 7 bersaudara.
Sejak remaja, K.H. As'ad Humam mengalami cacat fisik. K.H. As'ad Humam terkena penyakit pengapuran tulang belakang, dan beliau harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta selama satu setengah tahun.

Penyakit inilah yang dikemudian hari membuat As’ad Humam tak mampu bergerak secara leluasa sepanjang hidupnya.