15 Tahun Vakum, Pelabuhan Barang TAA Akhirnya Beroperasi.Tampung Kapal Berbobot 1000 DWT
Dengan beroperasionalnya Pelabuhan TAA ini maka perusahaan bisa bongkar muat barang. Pelabuhan barang tersebut bisa menampung kapal hingga berbobot 10
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Budi Darmawan
Laporan Wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Setelah vakum sejak 15 tahun lalu atau tepatnya pada tahun 2004, Pelabuhan Tanjung Api-Api (TAA) untuk bongkar muat barang Banyuasin akhirnya resmi beroperasi, Rabu (13/3/2019).
Dengan beroperasionalnya Pelabuhan TAA ini maka perusahaan bisa bongkar muat barang. Pelabuhan barang tersebut bisa menampung kapal hingga berbobot 1000 DWT.
Gubernur Sumsel, Herman Deru mengungkapkan beroperasinya Pelabuhan Barang TAA tidak hanya akan memberikan nilai tambah dari sisi ekonomi dengan memangkas distribusi komoditas unggulan Sumsel yang selama ini dikirim melalui Lampung, namun juga menopang beban lalulintas Pelabuhan Boom Baru yang berada di tengah kota Palembang.
“Pelabuhan ini paling tidak bisa menampung kapal berbobot 1000 DWT yang selama ini kita ketahui memenuhi Boom Baru dengan dampak kemacetan lalulintas dan terganggunya aktivitas warga karena kendaraan kontainer yang lalu lalang,” ujarnya.
Selain mengurai kepadatan di Pelabuhan Bombaru, keberadaan pelabuhan TAA ini diharapkan Herman Deru menjadi solusi tambahan selain jalan khusus untuk memudahkan angkutan distribusi batubara. Dengan adanya pelabuhan ini pula diharapkan produk komoditas andalan seperti kopi, dan beras makin dikenal sebagai produk asli Sumsel bukan diatasnamakan daerah lain.
"Kebun kopi kita ini terbesar ketiga di dunia. Tapi karena kita gak ada Pelabuhan untuk mendistribusikannya keluar. Nah dengan pelabuhan ini mudah-mudahan orang akan tahu ada Kopi Sumsel, dan ada beras Sumsel karena memang dikirim dari sini," jelasnya.
Mantan Bupati OKU Timur dua periode itu menjelaskan memang butuh keberanian untuk bisa mengoperasikan Pelabuhan yang sudah dibangun sejak 15 tahun silam tersebut.
Peresmian ini diyakini Deru akan memberikan nilai tambah terutama bagi penyerapan tenaga kerja dan aktivitas perekonomian masyarakat setempat.
"Ini berkah bagi Sumsel karena Dirjen sudah memberi rekomendasi ini dioperasikan. Pasti ini berguna sekali karena saat ini kapal-kapal berbobot tersebut sudah memadati Bombaru. Akibatnya lalu lintas macet dan mengganggu aktivitas warga," terangnya.
Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, R Agus H Purnomo, menjelaskan semula ia sempat pesimis pelabuhan ini akan diresmikan, namun melihat Gubernur Sumsel Herman Deru sangat bersemangat iapun menjadi ikut terpacu.
Dijelaskannya selama 4 tahun terakhir pemerintah memang konsentrasi membangun infrastruktur termasuk pelabuhan. Hal ini bertujuan meningkaykan konektivitas dan membuka keterisolasian untuk memudahkan dan memurahkan logistik.
"Pembangunan ini untuk mempersatukan Indonesia bukan cuma meningkatkan perekonomian," jelasnya.
• Tabrakan Beruntun di Jalan Palembang-Betung Km 21, Satu Orang Sopir Tewas Tergencet Setir Mobil
• Asfan Fikri Sanaf tak Menampik Gede Widiade Bakal Jadi Investor Sriwijaya FC
Menurut Agus, adanya infrastruktur yang baik dapat mendukung proses distribusi barang dan meningkatkan daya saing internasional. Karena itu diperlukan pondasi yang kuat dengan membangun infrastruktur yang rata di Indonesia.
Pada peresmian awal ini diakuinya banyak tugas yang menanti KSOP di antaranya penerapan SOP dan melengkapi perkantoran dan pelayanan pelabuhan. Seperti misalnya ada penerangan, manajemen sampah dan lainnya serta penentuan pengelolaan oleh pihak ketiga.