WASPADA, Sistem Google Mail atau Yahoo Mail Bisa Diserang Hacker, Ini Penjelasannya
Lewat fitur keamanan ini, seseorang harus memasukkan kode khusus yang dikirim ke smartphone terdaftar, saat ingin membuka di smartphone lainnya.
SRIPOKU.COM-- Kita semua tentu memakai akun GMail, karena menjadi hal wajib saat memakai smartphone Android serta download aplikasi dan game di Gooole Play.
Meski dipakai semua pengguna smartphone, GMail terbilang aman karena menerakan 'verifikasi 2 langkah' atau "Otentikasi 2 langkah'.
Lewat fitur keamanan ini, seseorang harus memasukkan kode khusus yang dikirim ke smartphone terdaftar, saat ingin membuka di smartphone lainnya.
Cara kerja "Otentikasi 2 langkah' ini adalah kamu perlu memasukkan sandi untuk masuk ke Google, lalu kamu juga akan diminta memasukan sesuatu.
Kamu akan menerima kode yang dikirimkan ke hape lewat SMS, panggilan telepon, atau aplikasi seluler.
Dengan cara itu, akun kamu tetap terlindungi, karena saat kamu atau orang lain mencoba masuk ke akun dari komputer lain, maka Verifikasi 2 Langkah tersebut akan dimunculkan.
• 3 Hal Yang Gagal Dipenuhi Jose Mourinho Ini Berhasil Diselesaikan Oleh Solskjaer
• Total 7 Manajemen Persija Mundur Setelah Gede Widiade Sebagai Direktur Utama Pilih Mundur

Namun ternyata saat ini ada hacker yang berhasil menembusnya!
Laporan Amnesty International terbaru, membahas beberapa detail teknis tentang bagaimana peretas (hacker) dapat secara otomatis memalsukan token otentikasi dua faktor yang dikirimkan ke hape.
Berikut hasil wawancara Amnesty International dengan Michal Salat, Director of Threat Intelligence Avast. tentang hacker yang menyerang sistem otentikasih 2 faktor, seperti Google Mail atau Yahoo Mail.
1. Bagaimana cara lain seorang pengguna melindungi dirinya sendiri, jika mereka benar-benar tidak dapat bergantung lagi pada 2FA?
Dalam kasus ini, masalahnya tidak terletak pada proses otentikasi dua faktor, tetapi terletak pada pengguna itu sendiri.
Serangan ini hanya merupakan versi lanjutan dari phishing biasa, di mana pengguna adalah orang yang memberikan identitasnya.
Serangan ini tidak hanya menipu pengguna untuk memberikan password mereka lewat situs web phishing.
Serangan ini juga membuat layanan resmi seperti Google Mail atau Yahoo Mail, mengirim kode otentikasi dua faktor lalu meminta pengguna memasukkan kode ke situs phishing.
Otentikasi dua faktor telah dirancang untuk membantu membentengi akun terhadap penggunaan kata sandi yang berulang.