Sejak 2012, Regulasi MotoGP Haruskan Mesin yang Digunakan pada Motor MotoGP Berkapasitas 1.000 cc
Sejak tahun 2012, regulasi MotoGP mengharuskan mesin yang digunakan pada motor MotoGP berkapasitas 1.000cc.
SRIPOKU.COM , ROMA - Motor MotoGP merupakan motor yang sengaja dibangun hanya untuk balapan Grand Prix.
Sejak tahun 2012, regulasi MotoGP mengharuskan mesin yang digunakan pada motor MotoGP berkapasitas 1.000cc.
Berita Lainnya:
• Valentino Rossi Bandingkan Morbidelli dan Bagnaia yang Akan Berlaga di MotoGP 2019
• Mengapa MotoGP Tidak Pakai GPS Untuk Mengetahui Posisi Motor dan Pembalapnya?
Kapasitas mesin 1.000cc tentunya bakal menghabiskan banyak bahan bakar, terlebih motor digeber sebanyak 20 lap lebih.
MotoGP sendiri memiliki aturan soal pengisian bahan bakar pada tangki motor, sehingga tidak boleh lebih atau kurang dari aturan.
Terutama jika kurang, karena bisa kehabisan bahan bakar sebelum balapan berakhir, seperti yang terjadi pada Johann Zarco ketika MotoGP San Marino tahun 2017.
Sebelum balapan dimulai, para mekanik tim sudah memperhitungkan berapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan untuk balapan.
Namun karena ada aturan, para mekanik harus putar otak untuk mengakali supaya bahan bakar motor tidak cepat habis.
Berbagai cara digunakan oleh tim peserta MotoGP untuk membuat bahan bakar irit, salah satunya yakni menggunakan penutup alumunium foil pada tangki sebelum balapan.
Cara tersebut digunakan untuk menjaga suhu bahan bakar tetap terjaga, sehingga tidak terlalu kepanasan.
Alumunium foil akan menyerap panas, sehingga bahan bakar dalam tangki tidak mudah menguap.
Namun, terdapat pula regulasi yang mengatur soal suhu bahan bakar ketika akan dimasukan ke dalam tangki.
Suhunya harus lebih dingin 15 derajat celcius dibandingkan dengan suhu sekitar.
Tangki motor MotoGP memiliki selang hawa dengan tabung penampung bahan bakar jika tangki terlalu penuh.
Inilah letak permasalahannya, karena jika bahan bakar sudah masuk ke tabung penampung, maka sudah tidak bisa kembali ke tangki untuk menjadi bahan bakar.