Pembebasan Lahan Masih Bermasalah, Alat Berat di Jembatan Musi VI Ditarik
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBM -TR), mengambil tindakan dengan mengambil seluruh alat berat dalam pengerjaan Jembatan Musi VI
Penulis: Wahyu Kurniawan | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Wahyu Kurniawan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBM -TR), mengambil tindakan dengan mengambil seluruh alat berat dalam pengerjaan Jembatan Musi VI Palembang yang disebabkan kendala pembebasan lahan di sisi Seberang Ulu.
Hal tersebut, diakui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Musi VI Fauzi.
Menurutnya berdasarkan data yang dimiliki jika hampir seluruh lahan telah dibebaskan kecuali jalan pendekat.
Bahka pihaknya pun telah melakukan pemancangan. Kemudian saat dilakukan pembersihan tiba-tiba masyarakat datang menyetop pengerjaan dan mengklaim jika lahannya belum dibebaskan.
• Pembebasan Lahan Musi VI Masih Bermasalah, Kontraktor Terpaksa Hentikan Pengerjaan Gara-Gara Hal Ini
• Pengerjaan Jembatan Musi VI, Akhir Tahun Ditarget 80 Persen
• Stop Sementara Pengerjaan Jembatan Musi VI (FOTO)
"Seharusnyakalau memang belum bebas kenapa saat pemancangan tidak ada masalah. Tapi, saat akan dibersihkan baru mengklaim belum bebas," jelasnya, Jumat (14/12/2018).
Pihaknya telah melakukan pendekatan dengan warga setempat agar dapat menunjukkan suratnya. Namun, warga tidak dapat menunjukkan surat tersebut dan tetap bersikeras mengklaim jika belum dibebaskan.
Kemudian, pihaknya juga kembali melakukan pendekatan agar pembebasan dilakukan seiring berjalannya pembangunan dan warga pun sudah setuju serta dibuatkan berita acara.
Namun, setelah dua hari warga pun kembali menyetop pembangunan di sisi Seberang Ulu. Ini pun terus terjadi berulang kali. Jika ini terus terjadi tentu berdampak pada keuangan. Karena biaya untuk alat berat serta gaji itu harus terus dibayarkan sedangkan tidak ada pekerjaan.
"Daripada kami terus kecewa karena distop sehingga kami fokus untuk pembangunan Seberang Ilir," ujarnya.
Karena itu, seluruh alat berat pun dikumpulkan di sisi Ilir agar dapat digunakan untuk pembangunan. Sedangkan, di sisi Ulu pihaknya menghentikan sementara pengerjaan karena pihaknya tidak mau ribut dengan warga.
Sejauh ini, progres pembangunan Musi VI sekitar 78 persen ditarget pada Desember mendatang 80 persen. Ia mengaku seharusnya dari target pengerjaan Musi VI ini harus selesai 2018.
Namun, banyaknya kendala mengakibatkan tidak tercapai target.Karena itu, daripada bermasalah pihaknya pun mengembalikan 20 persen dana yang telah dikeluarkan untuk pembangunan tersebut dari total sekitar Rp 500 miliar.
"Saya harap dana ini kembali dicairkan pada 2019 mendatang," ujarnya.
====