Ternyata Mendengkur Pada Wanita Lebih Berbahaya dari Pria, Ini Alasannya
Kebiasaan mendengkur bisa mengganggu pola tidur dan mengambil istirahat yang dibutuhkan. Mendengkur sampai-sampai berhenti bernapas, seperti dalam
SRIPOKU.COM - Menurut National Sleep Foundations, setidaknya 37 juta orang dewasa mendengkur secara teratur.
Tetapi semuanya tidaklah sama, ada yang mendengkur mendadak karena posisi tidur yang buruk, adalah gangguan.
Kebiasaan mendengkur bisa mengganggu pola tidur dan mengambil istirahat yang dibutuhkan.
Berita Lainnya:
• Tidur Mendengkur, Bisa Jadi Tanda Adanya Penyakit
• Begini Cara Unik Mengatasi Pasangan yang Tidur Mendengkur
Mendengkur sampai-sampai berhenti bernapas, seperti dalam kasus apnea tidur obstruktif, adalah ancaman kesehatan serius yang berisiko penyakit jantung dan stroke.
Sleep apnea meningkatkan risiko serangan jantung atau kematian hingga 30% selama periode empat hingga lima tahun, seperti dilansir dari Health.com.
Ketika saluran atas ambruk dan oksigen terputus dari paru-paru, tubuh memicu respon yang menurunkan aliran darah ke jantung. Kedua tindakan ini meningkatkan tekanan darah dan seiring waktu, rusaknya jantung.
Menurut penelitian baru yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan Masyarakat Radiologi Amerika Utara, risiko ini mungkin lebih besar pada wanita.
Dalam penelitian tersebut, dinding jantung membesar pada orang yang mendengkur atau mengalami apnea tidur.
Dibandingkan dengan orang yang tidak mendengkur, wanita yang mendengkur memiliki perubahan lebih besar di jantung mereka daripada pria.
Karen Shaver, perawat di Valencia, Pennsylvania, mengalami apnea gangguan tidur pertama di jantungnya.
“Sebelum saya didiagnosis menderita sleep apnea, saya sering mengalami nyeri dada, biasanya pada sore hari ketika saya tidur siang,” kata Shaver.
“Yang benar-benar membuat saya takut, kedua lengan itu mati rasa hingga ke rahang. Sebagai perawat, saya tahu ini bukan pertanda baik, maka saya menelepon 911.”
Pada saat itu menunjukkan bahwa Shaver tidak mendapatkan cukup oksigen saat ia tidur, dan ia membutuhkan positive airway pressure (CPAP) mesin terus-menerus untuk menjaga udara mengalir ke paru-parunya.
Sejak ia mendapatkan perawatan, rasa nyeri di dadanya pun hilang.