Berita Palembang
HD: Kalau Gas Masuk Banyak Investor ke TAA, Menteri BUMN Restui PT Pusri Pindah ke TAA
Gubernur Sumsel H Herman Deru SH MM menyatakan Menteri BUMN Rini Soemarno sudah menyetujui PT Pusri bakal dipindahkan ke Tanjung Api Api.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Siti Olisa
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Gubernur Sumsel H Herman Deru SH MM menyatakan Menteri BUMN Rini Soemarno sudah menyetujui PT Pusri bakal dipindahkan ke Tanjung Api Api.
"PT Pusri sudah disetujui Menteri BUMN dan Menteri Kehutanan akan memberikan tanahnya di TAA bahwa PT Pusri pada saatnya akan dipindah ke TAA. Dan Ibu Rini (Menteri BUMN Rini Soemarno) sudah setuju," ungkap Herman Deru usai Rapat Paripurna LII (52) DPRD Provinsi Sumsel dengan agenda Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama antara Gubernur Sumsel dan Ketua DPRD Provinsi Sumsel terhadap Rancangan Awal RPJMD (Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Gubernur Sumsel 2018-2023, Jumat (7/12/2018).
Mantan Bupati OKU Timur dua periode ini menjelaskan hal ini ketika disinggung alasan mengapa pengembangan TAA tidak masuk dalam bahasan RPJMD.
"TAA kan memang sudah program dan sudah jalan. Jadi tinggal bagaimana KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) itu harus menjadi wilayah yang dapat mengekslarasi pembangunan di sekitarnya."
"Cuma kan permasalahnnya gak sederhana. Investasi mau masuk itu kalau ada pelabuhan, kalau ada bahan bakar, atau gas, atau listrik yang memadai. Listrik sudah ada, tinggal gas. Kalau gas sudah masuk saya yakin banyak yang masuk," jelas HD.
Seperti diketahui Gubernur Sumsel, Herman Deru dalam kunjungan kerjanya bulan lalu, menginstruksikan jajarannya terutama pengelola Pelabuhan TAA untuk segera menghidupkan kembali aktivitas pelabuhan yang berada 68 kilometer dari Kota Palembang.

"Yang penting jangan mubazir karena sudah berapa ratus miliar APBN yang masuk. Belum lagi ditambah gudang-gudang itu memakai APBD. Ini akan mubazir jika kita tidak punya keberanian. Terlepas dari persoalan KEK TAA pelabuhan ini juga saya yakin bisa mempercepat tumbuhnya KEK," kata HD waktu itu.
HD mengibaratkan upaya pengaktifan kembali pelabuhan ini seperti peribahasa tidak ada semut jika tidak ada gula.
"Istilahnya ini gula-gulanya dulu, kalau ini hidup investor akan datang sendiri," katanya.
Soal nanti ada pengembangannya ke Tanjung Carat, pemprov juga akan tetap mendukung penuh.
Namun terpenting menurutnya yang pertama harus dibereskan adalah aktivitas pelabuhan itu sendiri.
"Intinya ini tidak boleh terbengkalai, harus jalan. Bayangkan belum pernah ada PAD yang masuk dari sini Rp5 rupiah pun padahal sudah terbangun puluhan tahun. Bukan KEK TAA tidak penting, tapi ini kita prioritaskan dulu," jelasnya.
Keberadaan pelabuhan ini menurut HD jelas sangat penting dan vital. Terlebih kondisi Pelabuhan Boombaru saat ini dinilainya sudah begitu padat dan berada di pusat kota.
Dengan adanya pelabuhan ini tentu Provinsi Sumsel akan makin mudah mengekspor komoditinya tanpa harus ke pelabuhan lain di luar provinsi.
Pelabuhan TAA ini kata HD, akan menjadi pengurai kesibukan di Pelabuhan Boombaru.
Selanjutnya tinggal kesepakatan operatornya, Pelabuhan mana yang akan melayani angkutan barang curah dan kontainer.

"Sudah saya kumpulkan info dan kroscek. Ada Forkompimda, Sekda dan perwakilan Pemkab Banyuasin. Kita coba cari tahu apa yang dibutuhkan," tambahnya.