Berita Lahat
Klaim Belum Ada Jalan Khusus, Pengusaha Batubara Hentikan Operasional & Rumahkan Ribuan Sopir
Sejumlah sopir truk batu bara di Lahat terpaksa dirumahkan. Lantaran adanya kebijakan Gubernur Sumsel Herman Deru
Penulis: Ehdi Amin | Editor: Siti Olisa
Laporan wartwan Sripoku.com, Ehdi Amin
SRIPOKU.COM, LAHAT -- Sejumlah sopir truk batu bara di Lahat terpaksa dirumahkan. Lantaran adanya kebijakan Gubernur Sumsel Herman Deru soal larangan truk batubara melintasi jalan umum, melainkan jalan khusus.
Namun, para pemilik truk beranggapan pemerintah belum menyediakan jalan khusus sehingga selama belum ada jalan khusus ini pihaknya belum bisa beroperasi dan terpaksa merumahkan para sopir truk batu bara.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan pencabutan Pergub No 23 tahun 2012, tentang pelarangan bagi angkutan batubara melintas di jalan umum.
Baca: Berita Palembang: Masih Berlangsung, Jangan Lewatkan Diskon Menarik di Elektronik Fair Hypermart
Para sopir truk batubara yang dirumahkan ini berharap ada solusi lain sehingga masih dapat bekerja dan menafkahi keluarga.
"Kalau saya ini hanya sopir pak. Namun dari sinila saya bisa menghidupi anak dan istri termasuk sekolah anak anak. Saya kira sopir angkutan batubara sependapat dan tidak keberatan jika truk dilarang melintas di jalan umum. Bahkan kami lebih senang jika ada jalan khusus karena lebih nyaman dijalanan," ungkap Ujang, sopir truk batubara Lahat, warga Gumay Ulu Lahat.
Namun demikian, kata lelaki yang sudah bekerja sebagai sopir angkutan batubara delapan tahun tetakhir ini mengaku, sejak adanya pelarangan tersebut perusahaan atau pihak transportir tempatnya bekerja menyetop total semua angkutan dan terpaksa merumahkan sopir.
Baca: Jadwal Pertandingan Perseru Serui vs Borneo FC, Live Streaming di Vidio.com
Akibatnya, ia dan ribuan sopir lainya hilang mata pencahariannya.
Dikatakan Ujang, sejak 8 November 2018, yang lalu tidak ada lagi pemasukan.
Sementara kebutuhan keluarga hatus terus jalan. Ironisnya lagi, hingga saat ini ia bingung mau bekerja sebagai apa.
Baca: Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Palembang Jadi Politeknik Penerbangan Palembang
"Sejauh ini nganggur pak. Selama ini kami dapat uang dari angkut batubara. Kami minta tolong nian dengan pak Gubernur bagaimana angkutan bisa kembali jalan, "pinta Ujang.
Harapan yang sama juga disampaikan Maryono sopir truk lainya. Dikatakanya ada solusi cepat sehingga ia dan rekanya lain bisa kembali mendapatkan pemasukan.
"Jujur pak saat ini keadaan ekonomi keluarga semakin sulit. Sementara tahu sendiri tidak mudah cari pekerjaan lain. Mau dagang tidak ada modal. Bantulah kami pak dan kalau kami sangat senang kalau ada jalur khusus, "harapnya.
Baca: Hovonly Simbolon Mahasiswi yang Dibakar Mantan Pacar, Ternyata Sempat Lakukan Ini Demi Hidup
Terpisah Direktur Utama PT Usaha Muda Mandiri, Eenk Muda mengaku terpaksa merumahkan puluhan sopir truk yang selama ini bekerja denganya.
Dikatakan Eenk, tidak ada jalan lain yang bisa ia lakukan meski dirinya prihatin dengan para sopir.