Akhirnya! Istri Dokter Yusril Bongkar Fakta Bidan yang Disuntik 50 Kali oleh Suaminya Sampai Lemas
Kejadian bidan disuntik 50 kali oleh Dokter Yusril Saputra di Tanjungpinang menjadi kabar hangat pekan ini.
SRIPOKU.COM - Kejadian bidan disuntik 50 kali oleh Dokter Yusril Saputra di Tanjungpinang menjadi kabar hangat pekan ini.
Setelah rekonstruksi, jajaran Polresta Tanjungpinang terus menyempurnakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Di tengah penanganan kasus dokter suntik bidan 50 kali itu, keluarga Dokter Yusrizal Saputra dan sang istri memilih buka-bukaan soal kasus yang menghebohkan itu.
Istri Dokter Yusrizal, Mumtaza Noor Ashila didampingi mertua dan keluarga Dokter Yusrizal, saat ditemui Tribunbatam.id di Pamedan Tanjungpinang, Minggu (11/11/2018) mengakui bahwa saat itu Dokter Yusrizal sudah menyuntikkan vitamin C sebanyak 2 CC.
Ternyata efek samping yang diterima oleh pasien ini berbeda dan dinilainya aneh.
Selain lemas, Bidan Winda atau bidan bernama lengkap Deatriana Dewanti ini, saat itu juga meracau, bicara tidak karuan.
Mengenai hal lain yang ia ketahui, bahwa bidan Wanti alias bidan Winda saat itu juga akut jarum suntik.
Dimungkinkan hal itu juga yang membuatnya kian panik.
Saat itu suasana panik. Dokter Yusrizal langsung menyuntikkan lagi beberapa kali suntikan guna menangani kondisi darurat.
Baca: Balas Tudingan Jerinx SID, Ini Reaksi Via Vallen Sampai Tak Mau Bertemu, Singgung Kehormatan Wanita?
Baca: Video Gol Cantik Hasil Pertandingan Manchester United vs Manchester City, Setan Merah Kalah 1-3

Yusrizal mengaku itu dilakukan guna menghindari adanya pembuluh darahnya pecah.
"Kondisi saat itu dikhawatirkan pembuluh darahnya mudah pecah. Oleh karenanya Dokter Yusrizal memasangkan abocath untuk mempermudah saat memasukkan cairan. Itu untuk memasukkan vitamin, cairan atau infus. Itu akan lebih mudah," katanya lagi.
Suntikan beberapa kali yang dilakukan itu adalah untuk mencari jalur pembuluh darah vena dengan menggunakan Abocath.
Lantas apa obat yang disuntikkan selanjutnya? Diakuinya Dokter Yusrizal memasukkan cairan obat penenang.
Mumtaza tidak membantah obat tersebut sejenis obat bius untuk penenang.
Saat ditanya apa memang tindakan medis dengan memberi obat tersebut dibenarkan, wanita yang juga seorang calon dokter ini menjawab, semua itu memang tujuannya agar membuat pasien lebih tenang.