Maskapai Penerbangan Lion Air Akhirnya Pensiunkan Nomor Penerbangan JT 610

SRIPOKU.COM-  Musibah beruntun yang dialami maskapai penerbangan Lion Air belakangan ini menjadi duka nasional yang mendalam.

Belum kelar duka kita terhadap jatuhnya pesawat Lion Air di Tanjung Karawang beberapa bulan yang lalu, kali ini pesawat Lion Air  JT633 rute Bengkulu-Cengkareng batal terbang karena menabrak tiang lampu sesaat sebelum take off.

dilansir dari Kompas.com, Pesawat Lion Air penerbangan Bandara Fatmawati Sukarno menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, gagal terbang karena sayap kiri pesawat robek

Terkait dengan kejadian yang menewaskan hampir ratusan penumpang  Lion Air JT 610, akhirnya Lion Air pun memutuskan untuk "memensiunkan" nomor penerbangan JT 610 dari rute Jakarta-Pangkalpinang.

Kini rute penerbangan itu memiliki nomor baru.

Dilansir dari Kompas.com  , Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro kepada Kompas.com, Jakarta, (6/11). mengatakan 

"Iya betul, sudah diganti nomor penerbangannya," ujarnya

Danang mengungkapkan, kini nomor penerbangan Lion Air rute Bandara Soekarno-Hatta ke Pangkalpinang menjadi JT 216.

Nomor itu diberikan untuk keberangkatan pesawat pukul 06.10 WIB dan jadwal tiba pukul 07.20 WIB.

Sementara itu untuk rute sebaliknya yakni Pangkalpinang ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, nomor penerbangan yang digunakan yakni JT 217.

Baca: Kembali Alami Insiden, Sayap Lion Air Tujuan Bengkulu-Jakarta Tabrak Lampu Tiang Bandara Fatmawati

 
Pesawat Lion JT 217 memiliki jadwal keberangkatan yakni pukul 08.00 WIB, sedangkan jadwal tiba pukul 09.15 WIB.

Nomor penerbangan terdiri dari dua bagian yakni huruf kode maskapai dan nomor di belakangnya yang menunjukkan rute penerbangan dari satu kota ke kota lain.

Untuk Lion Air, kode maskapai yakni JT.

Kode itu dua karakter itu diberikan oleh International Air Transport Association (IATA).

Baca: Mesin Pesawat Lion Air JT 610 Masih Hidup Saat Menyentuh Air Laut. 27 Jenazah Teridentifikasi

Sementara nomor dibelakang kode maskapai diberikan izin oleh Kementerian Perhubungan setelah sebelumnya diajukan oleh pihak maskapai.