News Video Sripo
Video Curhat Pelatih PSMS Medan Saat Timnya Berada di Dasar Klasemen
Pelatih PSMS Medan Peter Butler mengaku menerima pinangan PSMS Medan sebagai pelatih bukan untuk nama besar dan gaji
Penulis: Rahmad Zilhakim | Editor: Igun Bagus Saputra
Laporan Wartawan Sripoku.com , Rahmad Zilhakim
SRIPOKU.COM, PALEMBANG- -Pelatih PSMS Medan Peter Butler mengaku menerima pinangan PSMS Medan sebagai pelatih bukan untuk nama besar dan gaji. Melainkan, murni demi membantu tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut.
“Saya serius, kalau kita mau keluar dari situasi sulit seperti ini kita harus menjadi mentalitas yang serius di setiap situasi PSMS yang sangat critical (kritis). Saya datang ke sini untuk form PSMS, dan saya tidak datang ke sini untuk gaji besar. Saya datang ke sini untuk ekspansi dan bantu PSMS,” ujarnya saat konfrensi pers jelang pertandingan lawan Sriwijaya FC Rabu (17/10/2018).
Mantan pelatih Persipura itu menilai kondisi tim PSMS Medan saat ini tengah dalam kondisi yang solid dan bagus. Hanya saja, orang-orang yang berada di sekelilingnya seolah tak mau tau tentang permasalahan teknis yang ada di dalam tim.
“Tapi kadang-kadang saya pikir orang dekat kita tak serius, mereka tak mengerti, bagaimana motivasi pemain. Dan harus serius dalam permainan,” ungkapnya.
Memang, rekam jejak Peter Butler di Sepakbola Indonesia tidak bisa dianggap remeh. Pria asal Inggris ini sudah berpengalaman menangani banyak klub di berbagai negara seperti Australia, Myanmar dan Malaysia.
Di Indonesia, ia perna melatih Persiba Balikpapan dan Persipura Jayapura. Di Persiba, ia pernah menangani tim sebanyak 2 kali yaitu musim 2006 – 2008 dan 2012. Di tahun 2008, Persiba berhasil menjadi tim promosi dan bertarung di Indonesian Super League (ISL).
Ia juga pernah di Persipura Jayapura. Sayang, sebagai pelatih ia tidak hanya sampai setengah tahun karena manajemen kurang puas dengan racikannya. Barulah pada saat itu, ia menggantikan Djajang Nurjaman menjadi pelatih PSMS Medan di pertengahan musim 2018 ini.
Ia mengatakan, setiap elemen yang terkait di PSMS Medan hendaknya serius dan benar-benar paham apa-apa yang jadi permasalahan tim. Termasuk, soal menghadapi tim hebat sekelas Sriwijaya FC.
“Mungkin orang dekat saya harus mengerti. Terakhir saya ke sini bawa Persipura dan saya tau pasti kalau game di sini selalu sangat sulit. Mereka banyak pemain yang berbahaya. Kita hormat pada mereka. Tapi semua orang dekat saya di PSMS harus mengerti,” terangnya.
Pun demikian, meski ingin dimengerti namun ia tak berfikir untuk mengalah menghadapi tim berjuluk Laskar Wong Kito itu. Menurutnya, untuk bangkit dari dasar klasemen saat ini klub PSMS Medan harus memiliki mental yang kuat untuk menghadapi setiap lawannya.
“Kita tak ada lagi kalah, kita harus datang ke sini mencoba menang. Kalau kita datang ke sini untuk mentalitas yang tak yakin dan sedikit kurang kuat, pasti kita ada masalah,” jelasnya.