News Video Sripo

Harga Minyak Perlahan Naik SKK Migas Optimis Eksplorasi Minyak Meningkat

Peningkatan aktivitas eksplorasi tersebut bisa saja menjadi salah satu usaha untuk mengurangi level konsumsi dan produksi tadi.

Penulis: RM. Resha A.U | Editor: Igun Bagus Saputra

(PROYEKSI GEOLOGI UNSRI) Indonesia Masih Impor Migas 1 Jutaan Barel Per Hari

Laporan Wartawan Sripoku.com, Resha

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- -Indonesia masih memiliki ketergantungan yang tinggi untuk konsumsi Minyak dan Gas (Migas). Hal ini terungkap dari jomplangnya angka produksi terhadap konsumsi masyarakat per hari.

VP Deputi Operasi SKK Migas Avicenia Darwis mengatakan, Indonesia bisa mengkonsumsi Migas sekitar 1,7 juta ton per hari. Sedangkan, angka produksi yang bisa dicapai hanya berada di kisaran angka 800 ribu barel per hari.

"Artinya, sisanya kita impor kisaran 1 juta barel tiap hari," ujarnya di sela Kuliah Umum dalam rangka Sriwijaya Geologi Festival, Senin (8/10/2018).

Avicenia mengatakan, tingginya level konsumsi ketimbang produksi yang cukup jauh ini tak bisa dibiarkan begitu saja. Sehingga, pihaknya harus menemukan langkah-langkah agar angka perbandingan tersebut tak terlalu tajam.

Ia melanjutkan, kendala yang terjadi di Tahun 2016, dimana terjadi penurunan harga migas secara signifikan membuat aktivitas eksplorasi menjadi turun pula. Tapi dengan adanya kenaikan pelan-pelan minyak dunia saat ini, ia berharap kegiatan eksplorasi yang dicanangkan sebelumnya dapat kembali bergairah.

"Dan pada tahun ini sudah ada beberapa lapangan baru. Mudah-mudahan bisa mengurangi gap antara kebutuhan migas dan produksi itu. Sehingga riset daripada migas akan dipertahankan kedepannya," tuturnya.

Peningkatan aktivitas eksplorasi tersebut bisa saja menjadi salah satu usaha untuk mengurangi level konsumsi dan produksi tadi. Apalagi, hal itu menjadi visi dari SKK Migas ke depannya.

"Visi SKK Migas kedepan adalah penemuan the giant field, dengan melakukan aktivitas eksplorasi masif untuk Indonesia region," urainya.

Selain itu, kegiatan Program Studi Geologi Universitas Sriwijaya yang mengadakan Sriwijaya Geology Festival ini juga menjadi harapan terhadap masa depan dunia Migas ke depannya. Pertumbuhan minyak yang kian hari makin menurun, namun sangat banyak dibutuhkan untuk dikonsumsi, menjadi harapan besar agar bisa terus dieksplorasi melalui kegiatan positif seperti ini.

"Mendukung sekali, tentu harapannya semakin berdampak positif. Apalagi kita tahu ditahun 2016 lalu adalah keadaan yang sangat krisis. Jadi ini prospek sangat bagus, mudah-mudahan lebih menuju ke arah yang lebih baik. Dan penurunan minyak tidak kembali terjadi, karena semua produk terguntung price," katanya.

Kegiatan yang berlangsung sejak 6 - 27 Oktober ini, tidak hanya kuliah umum. Ada kegiatan lain seperti paper competition dan cerdas cermat turut memeriahkan kegiatan tersebut.

Peserta yang ikut sebanyak 300 orang dari berbagai sekolah tingkat atas dan kejuruan dalam regional Pulau Sumatera. Bahkan, ada juga yang berasal dari Sekolah Tingkat Atas daerah Sumatera Barat.

"Ini kali kedua kita mengadakan Sriwijaya Geology Festival, pertama di tahun 2016. Kali ini, kita mengadakannya tingkat Sumatera," ungkap Ketua Panitia Pelaksana, Ammonian Maula M. Zikri. (mg5)

Teks foto: VP Deputi Operasi SKK Migas Avicenia Darwis, didampingi beberapa pihak dari Medco dan pihak Universitas Sriwijaya saat memberi Kuliah Umum di Sriwijaya Geologi Festival, Senin (8/10/2018).

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved