Sempat Simpang Siur, Begini Perhitungan Ketinggian Asli Tsunami

Tepat sepekan setelah tsunami di Palu terjadi, masih banyak tanda tanya yang belum sepenuhnya terjawab.

Editor: Bejoroy
https://sains.kompas.com/
Data Tide Gauge di Pantoloan yang memberi petunjuk waktu terjadinya tsunami Palu. (BIG). 

SRIPOKU.COM - Tepat sepekan setelah tsunami di Palu terjadi, masih banyak tanda tanya yang belum sepenuhnya terjawab.

Salah satunya adalah ketinggian tsunami saat itu. Pasalnya, ada berbagai macam versi ketinggian ombak yang disebutkan oleh berbagai media.

Berita Lainnya:
Seminggu Pasca Gempa, Tim Sar Prancis Tak Temukan Tanda Kehidupan Di Reruntuhan Hotel Di Palu

Namun, berapakah sebenarnya ketinggian tsunami di Palu kala itu?

Menurut Widjo Kongko, ketinggian total tsunami di Palu pekan lalu adalah 3,6 meter.

Data yang digunakan untuk perhitungan tersebut berasal dari stasiun pasang surut di Pantoloan, Palu milik Badan Informasi Geospasial (BIG). Angka tersebut didapatkan dengan mempertimbangkan semua data yang ada.

"Setelah di-detached (pengaruh pasang surutnya dihilangkan), maksimum tsunami itu 1,9 meter, yang tercatat di data pasang surut," ungkap Widjo kepada Kompas.com, Jumat (05/10/2018).

"Kemudian periodenya 3,5 menit," imbuhnya.

Widjo menjelaskan bahwa untuk menghitung total ketinggian gelombang saat itu juga perlu ditambah dengan pasang surut air pada waktu kejadian.

"Pada saat terjadinya tsunami (pukul 18.10 WITA), pasang surut air sedang tinggi yaitu 0,9 meter," kata Widjo.

"Artinya, air tingginya sudah 2,8 meter. Karena 1,9 ditambah 0,9 jadi 2,8 meter," Widjo menjelaskan.

Angka ini makin buruk dengan bentuk daratan di pantai Talise, Palu.

"Daratan di pantai Talise mengalami penurunan sekitar 0,83 meter," tutur Widjo.

"Jadi, kalau ditotal dengan orang berdiri di sana, ketinggian tsunami mencapai angka 3,63 meter.

Dengan kata lain, gelombang "monster" cukup tinggi. Widjo menyebut, jika angka ini digunakan dalam rumus empiris kedalaman air yang terdampak bisa mencapai 300 meter.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved