Berita Palembang

Ditertibkan Pol PP karena Dinilai Bikin Macet, Ini Kata Pedagang K5 Pasar Lemabang Palembang

Penertiban pedagang di seputaran Pasar Lemabang kembali dilakukan oleh Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Palembang

Penulis: Rangga Erfizal | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/RANGGA ERFIZAL
Sat Pol PP Kota Palembang dipimpin oleh Kepala Bidang Operasional (Kabid Ops) Satpol PP, Sri Hendra, melakukan penertiban pedagang di Pasar Lemabang, Rabu (26/9/2018). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Rangga Erfizal

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Penertiban pedagang di seputaran Pasar Lemabang kembali dilakukan oleh Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Palembang, Rabu (26/9/2018).

Puluhan petugas berseragam melakukan penyisiran di bahu jalan yang kerap digunakan oleh para pedagang untuk berjualan.

Penertiban tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Operasional (Kabid Ops) Satpol PP Palembang, Sri Hendra.

Menurutnya, penertiban ini merupakan tindakan rutin yang dilakukan oleh pihak Sat Pol PP setiap harinya, untuk menindak tegas para pedagang liar yang berjualan dibahu jalan sehingga, mengganggu keamanan dan ketertiban.

"Pada hari ini kita lakukan penyisiran ke pasar Lemabang guna dilakukan penertiban pedagang liar. Hal ini rutin kami lakukan setiap hari dengan keliling ke pasar-pasar untuk menertibkan para pedagang yang liar. Kami bersama TNI dan Polri lakukan penyisiran," ujarnya kepada Sripoku.com.

Diakuinya, kesemerawutan yang ditimbulkan oleh pedagang liar kerap membuat jalanan di seputaran Pasar Lemabang macet parah.

Hal inilah yang membuat pihak Pol PP turun tangan.

"Pedagang ini sudah sering kami tekankan untuk tidak berjualan di bahu jalan. Silakan berjualan di tempat yang sudah disediakan. Karena dengan berjualan di bahu jalan akan, membuat kemacetan. Selain itu kami juga menindak para sopir angkot yang ngetem terlalu lama," bebernya.

Sementara, para pedagang yang ditertibkan menyesali tindakan yang dilakukan Sat Pol PP.

Menurut Andi (39) salah satu pedagang ikan yang ikut memindahkan lapaknya, kejadian ini tidak seharusnya terjadi lantaran dirinya hanya berdagang mencari uang untuk makan sehari-hari.

"Kami nih cuma pedagang yang cari makan sehari-hari dari berjualan di sini. Penertiban hari ini tidak jelas, kalau mau tertib, tertibkan seluruh pasar."

"Kalau masalahnya macet, mari kita duduk bersama bahas masalah ini. Sebab yang kerap bikin kemacetan justru sopir angkot dan tukang becak yang ada di sini. Jangan hanya semata-mata kami pedagang yang disalahkan," ungkapnya.

Andi mengakui, bahwa lapak memang sudah ada yang disediakan oleh pihak pasar untuk para pedagang yang berjualan di luar.

Namun, untuk masuk ke dalam pasar, dikenakan tarif untuk menyewanya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved