Berita Palembang
MABMI Pegang Pepatah 'Tak akan Hilang Melayu di Bumi' Muhdi Abubakar Pimpin Mabmi Sumsel
Dr HM Muhdi Abubakar, SE,MM dimandatkan menjadi ketua pengurus wilayah Majelis Adat Budaya Melayu (Mabmi) Sumsel periode 2018-2022.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Siti Olisa
Laporan wartawan sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Dr HM Muhdi Abubakar, SE,MM yang baru dimandatkan untuk menjadi ketua pengurus wilayah Majelis Adat Budaya Melayu (Mabmi) Sumsel periode 2018-2022 bertekad memegang pepatah lama yang menyebut Takkan Melayu Hilang di Bumi.
Muhdi dipilih dalam rapat yang dihelat di Hotel 101 Jl Rajawali dipimpin oleh Dewan Pembina Pengurus Pusat Mabmi Pusat, Dato' Dr (HC) HRA Ramli Sutanegara,MBA.
Dia didampingi sejumlah pengurus harian lainnya diantaranya Sekretaris Ir Dailami MT dan pengurus lain.
Usai terpilih, Muhdi menyebut dengan dukungan segenap pengurus berupaya melestarikan ada istiadat Melayu.
"Yang utama bakal kami lakukan saat pelantikannya yang direncanakan bakal digelar di bulan Desember mendatang bakal menginventarisir sekaligus memberikan penghargaan kepada seniman asal Sumsel yang dedikasinya dalam bidang berkesenian sudah tak bisa diragukan lagi," ungkap Muhdi usai Penyusunan Pengurus dan Persiapan Pelantikan Pengurus Wilayah Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PW MABMI) Sumsel di Hotel 101 Jl Rajawali Palembang, Minggu (23/9/2018).
Diakuinya, kurangnya perhatian masyarakat terhadap para seniman dalam bidang apapun mengakibatkan mereka seperti termarjinalkan.
Utamanya dengan serbuan budaya-budaya asing yang banyak tak sesuai dengam budaya Melayu.
Baca: Sebuah Minimarket di Komplek Perumahan Hero Abadi Sukarami Palembang Dibobol Maling
Sementara Dato HM Ramli Sutanegara selaku salah satu pemegang mandat MABMI Sumsel sebagai pembina berharap dengan pergantian kepengurusan Mabmi ini semoga membawa angin perubahan akan tumbuh kembangnya kebudayaan Melayu utamanya di wilayah Sumsel.
Ketua Dewan Kesenian Sumsel (DKSS), RM Syahril Erwin menyampaikan dukungam sekaligus harapannya agar kepengurusan Mabmi Sumsel yang baru nantinya bakal membuktikan eksistensinya dalam membangkitkan kesenian Melayu yang selama ini sepertinya mati suri.
Nampak hadir di rapat ini sejumlah seniman dan budayawan asal Palembang diantaranya Kms Anwar Bek, H Sudirman Teguh (mantam Kadisbudpar Kota Palembang) dan pengurus lainnya.
MABMI didirikan 18 Juni 1971 di Medan merupakan wadah berhimpunnya orang-orang Melayu dan wadah berhimpun bagi organisasi masyarakat Melayu yang dibuktikan dalam AD/ART organisasi yang bersangkutan.
MABMI merupakan organisasi adat dan budaya yang melestarikan serta menumbuhkembangkan peradaban Melayu.
Baca: Warning Buat Sriwijaya FC, Takluk dari PSM 0-2, Ini Posisi Baru Beto dkk
Organisasi ini bermaksud untuk menghimpun, menggalang, dan membina serta menggerakkan seluruh potensi masyarakat rumpun Melayu khususnya masyarakat Melayu Indonesia dalam rangka meningkatkan karya nyata untuk kesejahteraan bangsa.
Selain itu juga untuk menggali, memupuk, memelihara dan menumbuhkembangkan kebudayaan Melayu sebagai unsur kebudayaan nasional, dengan tidak menolak unsur budaya lain dalam rangka memperkaya peradaban Melayu.