Berita Lahat
Bermodal Barang Bekas, Lapas Klas II A Lahat Bekali Warga Binaan Dengan Kemampuan Membuat Kerajinan
Lapas Kelas II A Lahat memberikan pelatihan kerajinan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Hal ini dilakukan sebagai bekal
Penulis: Ehdi Amin | Editor: Siti Olisa
Laporan wartawan Sripoku. Com Ehdi Amin
SRIPOKU. COM, LAHAT -- Lapas Klas II A Lahat memberikan pelatihan kerajinan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)
Hal ini dilakukan sebagai bekal para WBP saat sudah bebas, sehingga bisa membuat usaha sendiri.
Meskipun saat ini belum semua WBP diberdayakan namun langkah maju ini bisa menjadi motivasi bagi warga binaan lainnya.
Sejauh ini hasil kerajinan tangan BWP ini berupa membuat batu cincin, vas bunga dari koran, serta gantungan kunci, mainan kalung, asbak, miniatur hewan, dan kendaraan sudah dilakukan.
Baca: Ribuan Guru Olahraga Basket Se Sumsel Ikuti Pelatihan dari JrNBA. Dihadiri Alex Noerdin
Dengan memanfaatkan sisa dari batok kelapa, juga sisa tusuk es krim karya para napi cukup menarik dan bernilai jual.
Kasi Kegiatan Kerja, Lapas Klas II A Lahat, Makruf, mengungkapkan tidak sedikit napi mempunyai jiwa seni, kreatif dan mau belajar. Namun, selama ini khususnya diluar kurangnya faktor pendukung membuat warga binaan tidak berpikir.
Baca: Hasil Pertandingan China Open 2018, Gregoria Mariska Tunjung Kalahkan Wakil Negeri Tirai Bambu
"Dengan pemberdayaan warga binaan ini cukup merangsang mereka untuk tergerak dalam melahirkan seni. Apalagi, kegiatan tersebut juga membantu mengisi waktu sehingga merka tidk bosan, "terang Makruf, Kamis (20/9).
Dikatakan Makruf, Sejauh ini, baru ada tiga warga binaan yang diberdayakan.
Diharapkan dapat membangkitkan semangat pengabdian serta perubahan sikap, mental, dan spiritual baik bagi mereka sendiri maupun bagi tahanan yang lain.
Baca: Petugas Pemadam Kebakaran Keluhkan Sulitnya Jangkau Lokasi Karena Pengendara Jalan Tidak Mau Ngalah
"Ini juga kita harapkan bisa menjadi bekal agar dapat diterima kembali di masyarakat,"harapnya.
Sementara, KPLP Lapas Lahat, Firzon SAg menuturkan, program kegiatan kerja tersebut bertujuan untuk memanusiakan manusia.
Baca: Beberapa Guru Madrasah di Palembang Keluhkan Sistem Pemberkasan Sertifikasi
Selain memberikan kegiatan positif selama masa tahanan. Pihaknya berharap skil ini bisa berguna saat bebas nanti. Sehingga saat kembali ke tengah masyarakat, si napi ini tidak lagi terpengaruh hal-hal yang negatif.
"Kalau ada yang memesan, jelas akan kita jual bebas ke pasaran. Kita jamin, hasil karya narapidana ini sangat bagus untuk dijadikan souvenir pernikahan, atau sekedar untuk hiasan di rumah," kata Firzon.