Berita Palembang

Simulasi Tes 15 Wesel Sepanjang Jalur LRT Lancar, PPK LRT Ungkap SOP Jika Terjadi Gangguan

Wesel atau alat memindah jalur kereta api untuk Light Rail Transit tersebut berada di 15 titik di dekat stasiun LRT dan sepanjang jalur perlintasan.

Penulis: Rangga Erfizal | Editor: Candra Okta Della
Kolase Sripoku.com

Laporan wartawan Sriwijaya Post Rangga Erfizal

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Operasional Light Rail Transit (LRT) sempat berhenti selama dua jam, Kamis (6/9).

Hal ini dikarenakan pihak pengelola, yakni PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan simulasi pengetesan jaringan sinyal untuk mengetes perpindahan lajur LRT dari satu jalur ke jalur lainnya.

Menurut pejabat pembuat komitmen (PPK) LRT, Suranto, simulasi ini dilakukan untuk mengetes bagaimana jaringan sinyal yang dibangun oleh PT LEN selaku penanggung jawab jaringan dapat berjalan baik.

Jaringan tersebut berguna untuk mengatur perjalanan kereta api ringan dalam berpindah jalur.

Dalam pengetesan tersebut operator yang berada di samping yang dilewati langsung mengaktifkan wesel agar proses perpindahan berlangsung dengan baik.

"Simulasi berlangsung dengan baik dan tidak ada kendala apapun. Begitu juga saat dilaksanakan skenario gangguan. Petugas bisa menjalankan SOP secara benar sesuai dengan tahapan-tahapannya," ungkapnya.

Lanjutnya, dalam simulasi tersebut, para operator dilatih untuk sigap ketika terjadi gangguan saat kereta melakukan perpindahan jalur pada wesel.

"Selama ini belum pernah terjadi gangguan yang cukup berarti. Simulasi ini dilakukan agar para petugas (operator) dapat lebih sigap dan siap serta mengetahui lebih detail lagi standar operasional prosedur jika terjadi gangguan saat perpindahan jalur." Ujarnya.

Wesel atau alat memindah jalur kereta api untuk Light Rail Transit tersebut berada di 15 titik di dekat stasiun LRT dan sepanjang jalur perlintasan.

Wesel buatan Ceko tersebut berjenis single dan double.

"Untuk Jenis double terdapat didua titik yakni, Double Crossover (DCO). 1 ada di stasiun bandara dimana ada 4 unit. DCO 14 yang berada di stasiun DJKA yang berjumlah 4 unit. Untuk sisanya terbagi diberbagai stasiun yang ada," ungkapnya.

Akibat simulasi tersebut, Manajer Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti mengatakan pihaknya terpaksa menunda keberangkatan penumpang selama dua jam.

Dari pukul 13.00 sampai dengan 15.00 WIB.

"Setelah pukul 15.00 WIB, operasional lancar seperti biasanya," terangnya.

Lanjut Aida, dengan berhasilnya dilakulan simulasi ini penting agar dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada penumpang.

"Dengan simulasi ini kedepannya operasional LRT Sumsel juga bisa berjalan aman dan optimal. Tanpa ada kendala atau gangguan yang berarti. Ketika nanti terjadi gangguan, petugas bisa lebih siap dan sigap untuk menjalankan SOP penanganan gangguan," tutupnya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved