Berita Palembang
Pentas Ekspresi Seniman Jalanan Palembang, Akhmad Najib: Harus Diagendakan Secara Rutin
Dikatakan Najib, pesona Kota Palembang tak hanya sebatas pada kuliner dan destinasi wisata saja melainkan hasil karya seniman-seniman lokal
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-- Sebagai kota yang menjadikan bidang jasa dan pariwisata dalam pemasukkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Penjabat (Pj) Walikota Palembang, Akhmad Najib menilai pemerintah harus mendukung penuh tiap aspek di Kota Palembang agar mampu menarik wisatawan untuk datang ke kota pempek ini.
Dikatakan Najib, pesona Kota Palembang tak hanya sebatas pada kuliner dan destinasi wisata saja melainkan hasil karya seniman-seniman lokal yang inspiratif dan sarat akan makna kearifan lokal.
“Ya pentas-pentas seni seperti ini harus diagendakan secara rutin. Banyak orang yang akan merasakan manfaatnya saat acara seperti ini dilirik oleh wisatawan baik dalam dan luar negeri,” katanya seusai membuka Pentas Ekspresi Seniman Jalanan Kota Palembang di Cafe Debury Museum, Sabtu (1/9/2018).

Baca: Tak Sadar Direkam, Raffi Ahmad Terciduk Kamera Lambe Turah, Begini Gelagatnya Saat Bicara Soal Duda
Baca: Disambut Tangis Haru, 56 Jemaah Haji Empatlawang Pulang dalam Keadaan Sehat Walafiat
Selain itu, pada kesempatan ini pula Akhmad Najib memenangkan lelang lukisan dari seniman jalanan. Lukisan ini, diakuinya ia beli dengan menggunakan uang pribadinya bukan dengan uang tunjangannya sebagai walikota.
“Ini bukan masalah harganya, namun nilai hasil karya yang sarat akan makna,” singkatnya.
Sementara itu, Dirjen Kebudayaan dan Kesenian Kementerian Kebudayaan, Restu Gunawan mengatakan, kejadiannya hampir sama di belahan daerah manapun di Indonesia, di mana setiap seniman jalanan menggelar aksinya di pinggir jalan maka akan segera diusir oleh pihak terkait.
Oleh sebab itu, dengan adanya pentas seni seperti ini diharapkan dapat menjadi wadah para seniman jalanan tersebut untuk berekspresi.
“Tentu pentas seperti ini harus diagendakan, sehingga sahabat-sahabat kita ini punya wadah untuk menyalurkan ekspresinya tanpa harus takut digusur,” tandasnya. (*)