Berita Palembang

Amin Langsung Berteriak ketika Melihat Sesosok Mayat Mengapung diantara Tanaman Eceng Gondok

Mayat tersebut diketahui bernama Ayani Dinata alias Nata (36) warga Desa Sungai Dua, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin.

Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/ANDI WIJAYA
Mayat Ayani Dinata (36) alias Nata ketika dievakuasi dari Sungai Komering Desa Sungai Pinang, Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin Senin (20/8). 

Laporan wartawan sripoku.com, Andi Wijaya

SRIPOKU.COM, PALEMBANG---Warga pinggiran Sungai Komering, tepatnya Desa Sungai Pinang, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Senin (20/8), mendadak heboh lantaran menemukan sesosok mayat laki-laki.

Mayat tersebut diketahui bernama Ayani Dinata alias Nata (36) warga Desa Sungai Dua, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin.

Saat ditemukan korban dalam keadaan mengapung terlentang dengan kondisi badan yang sudah membengkak.

Informasi yang dihimpun, penemuan tersebut berawal ketika seorang warga setempat bernama Amin hendak mencari ikan di perairan Sungai Komering.

Amin terkejut dan spontan berteriak ketika melihat sesosok mayat yang nyangkut di tanaman eceng gondok.

Teriakannya mengundang warga hingga berbondong-bondong mendatangi lokasi penemuan.

"Mendengar ada yang berteriak minta tolong, yang berkata ada mayat. Saat itu saya langsung dekati dan ternyata memang ada mayat mengapung. Kemudian saya memberitahu warga lainnya untuk meminta bantuan," ungkap Kadir (50) warga sekitar lokasi penemuan ketika ditemui di lokasi.

Lanjutnya, tak lama pihak kepolisian dari Polsek Rambutan tiba di lokasi dan langsung membawa korban ke rumah sakit.

"Mayat laki-laki pak. Polisi sudah datang dan membawanya ke rumah sakit," ungkap Kodir.

Sedangkan, informasi dihimpun di lapangan, sebelum ditemukan meninggal dunia, Nata berada di seputaran lokasi kejadian.

Entah apa yang akan dilakukannya, dia dipergoki warga dan melarikan diri dengan melompat ke sungai dan tenggelam.

Sementara, Kanit Reskrim Polsek Rambutan, Banyuasin Iptu Romi membenarkan penemuan sesosok mayat laki-laki.

Ia menjelaskan diduga korban tewas karena tenggelam karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Nata.

"Dia merupakan residivis kasus 365 KUHP, 363 KUHP dan DPO kasus 351 KHUP. Dugaan sementara karena tenggelam, karena hasil visum luar tidak ditemukan tanda kekerasan," ungkapnya Romi.

Lanjutnya, usai penemuan itu pihaknya langsung membawa jasad korban ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang guna proses visum.

"Menurut keterangan kakak kandung korban, dia sudah dua hari tidak pulang ke rumah," katanya. (diw).

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved