Kisah Soekarno Berhasil Kelabui Jepang Dengan Lawakannya di Detik-Detik Kemerdekaan

Sebelum memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, pada 8 Agustus 1945, Jenderal Terauchi, Panglima Tertinggi Jepang

Editor: Siti Olisa
IST
Soekarno 

SRIPOKU.COM -- Sebelum memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, pada 8 Agustus 1945, Jenderal Terauchi, Panglima Tertinggi Jepang di kawasan Asia Tenggara yang bermarkas di Vietnam memanggil Bung Karno dan Bung Hatta.

Seperti tercacat dalam Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, keberangkatan Bung Karno dan rombongan ke Vietnam harus bersifat sangat rahasia.

Tapi Bung Karno sendiri justru merasa bingung atas perginya ke Vietnam yang harus dirahasiakan itu.

Untuk mengantisipasi segala kemungkinan, khususnya dalam soal berkomunikasi, Bung Karno bermaksud mengajak dokter pribadinya yang bernama Soeharto untuk ikut serta.

Baca: Mulai Besok, 16 Agustus Hingga Pembukaan Asian Games 2018, LRT Tertutup untuk Umum

Bung Karno sangat membutuhkan Soeharto karena dokter pribadinya itu bisa berbahasa Jepang.

Sehingga kemampuan Soeharto bisa dimanfaatkan Bung Karno untuk mengetahui apa maunya Jepang.

Karena Jepang melarang membawa Soeharto lalu Bung Karno berpura-pura sedang sakit.

Sementara untuk mengelabui agar Soeharto tidak dicurigai Jepang, ia harus mengeluarkan kemampuan melawaknya agar Jepang terkecoh.

Baca: Tak Terima Anaknya Batal Dinikahi, MA Lapor Polisi

Taktik Bung Karno ternyata berhasil, mereka kemudian berangkat ke Vietnam untut menemui Jenderal Terauchi.

Hasil pertemuan dengan Terauchi ternyata belum memberikan kejelasan tentang kemerdekaan Indonesia.

Pasalnya menurut Terauchi sesuai keputusan Kaisar Jepang, kemerdekaan Indonesia sekarang justru berada di tangan Bung Karno sendiri.

Rupanya Jepang yang sudah dihajar bom atom pada 6 dan 9 Agustus 1945, sudah tidak memiliki semangat berkuasa lagi.

Baca: Peringatan HUT RI ke-73. Bupati OKU Timur : Jangan Berlebihan

Tapi terkait serangan bom atom yang berujung pada penyerahan Jepang atas Sekutu pada 15 Agustus 1945 itu, tidak disampaikan oleh Terauchi kepada Bung Karno.

Kondisi pasukan Jepang yang makin lemah itu ternyata diketahui juga oleh para pemuda di Indonesia yang sedang gigih memperjuangkan kemerdekaan di bawah pimpinan Soekarno (Bung Karno).

Para pemuda yang demikian semangat umumnya berusaha mempengaruhi Bung Karno agar melakukan serangan terhadap pasukan Jepang di Indonesia lalu merebut senjatanya.

Baca: Peringatan HUT RI ke-73. Bupati OKU Timur : Jangan Berlebihan

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved