Berita Palembang

4 Bulan Warga Sukajadi Keluhkan PDAM tak Mengalir, Terpaksa Beli Air 2 Minggu Sekali Harga Tinggi

Warga Sukajadi KM 15 Kabupaten Banyuasin mengeluhkan PHDM di tempat mereka tak mengalir, pasalnya sudah empat bulan

Penulis: Wahyu Kurniawan | Editor: Reigan Riangga
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Para pekerja mengatasi kebocoran pipa PAM ATS depan Kantor PIH seberang jalan Polsekta Sukarami Jl Kol H Barlian KM 10./dok.Sripoku.com. 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Wahyu Kurniawan

SRIPOKU.COM, BANYUASIN -- Warga Sukajadi KM 15 Kabupaten Banyuasin mengeluhkan PHDM di tempat mereka tak mengalir, pasalnya sudah empat bulan lebih air ledeng di sana tidak menyala.

Mereka merasa seperti tinggal di gurun pasir yang sangat kesulitan air.

Masyarakat sekitar berharap krisis air segera berakhir, lebih dari sepuluh perumahan di sana tidak bisa menikmati air dari PHDM, seperti perumahan Sejahtera, Handayani, Sukajadi Makmur dan beberapa lainnya yang ada di Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin tersebut mati total.

Bagi warga disana yang tidak memiliki sumur sangat terbeban dengan hal itu, mereka harus merogoh kocek lebih untuk membeli air langsung dari Sukomoro yang banyak mata air.

Sedangkan, untuk harga air satu tedmond muatan 1000 liter di jual dengan harga Rp 70 ribu dan untuk muatan 6000 liter di jual dengan harga Rp 120 hingga 150 ribu.

Baca: Targetkan Laba Bersih Rp 100 M, Ini Upaya Yang Dilakukan PDAM Tirta Musi

Baca: Air PDAM Mampet di Bagus Kuning Palembang

Ismail, Warga perumahan Sejahtera, mengatakan sangat terbebani dengan tidak mengalirnya air PHDM, lantaran harus membeli air per dua minggu sekali dengan satu tanki mobil air bermuatan 6000 liter.

"Kalau Rp 150 ribu per dua minggu, berarti satu bulan 300 ribu kita beli air, sedangakan kalau air hidup tidak tidak sampai 300 ribu biaya perbulan," jelasnya, Kamis (26/7/2018).

Lanjutnya, untuk 6000 liter itu belum tentu dua minggu bisa kurang dari pemakaiannya, kasihan liat warga lain yang kadang beli air harus per tiga hari.

Sudah empat bulan lebih kami beli air terus sedangkan air sebagai kebutuhan utama dalam sehari-hari.

"Saya sudah beberapa kali ke kantor PDAM yang ada disini tapi belum juga ada tindakan dari mereka, penyebab air mati saja kita belum tahu kenapa, apa mungkin gara-gara galian pipa gas," ujarnya.

Baca: Listrik Dimatikan, Pembobol Sukajadi Cell tak Terekam CCTV

Baca: Griya Jayaraya Asri Permai Sukajadi Tawarkan Tipe 36 Minimalis

Sementata itu, Usup seorang penjual air bersih mengungkapkan kalau penjual air juga butuh air.

"Kan lucu kalau kita jualan air tapi air ditempat kita tidak pernah hidup, disini saya menjual tidak mengambil keuntungan besar, soalnya satu perumahan disini air nya tidak hidup dan tidak mungkin mengambil keuntungan dari orang yang kesusahan air," jelasnya.

"Dulu air hidup dua hari sekali itu pun 'kadang-kadang', banyak yang mengeluh dengan kondisi seperti ini, sabar itu ada batasannya, air sumur juga belum tentu jernih apalagi masuk musim kemarau," tandasnya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved