Piala Dunia 2018
Kisah Pilu, Tampil Apik Meski Tak Menang, Pemain Timnas Korea Utara Malah Disiksa, Ini Alasannya
Para pemain Korut diperlakukan bak pesakitan. Disiksa dan disuruh kerja paksa.
SRIPOKU.COM - Hanya dalam hitungan hari, ajang sepak bola terbesar di dunia, Piala Dunia akan digelar.
Berbeda dari negara-negara Eropa Barat pada umumnya, Rusia menerapkan peraturan ketat bagi para pendatang yang memasuki negaranya berdekatan dengan waktu penyelenggaraan Piala Dunia 2018.
Piala Dunia 2018 sedang disongsong para pecinta bola sejagad.
Tapi sebelumnya, jangan lupa sejumlah kejadian terkait Piala Dunia.
Korea Utara mengejutkan publik di Piala Dunia 1966 Inggris.
Mereka menjadi tim Asia pertama yang bisa melenggang ke babak kedua.
Tidak main-main, dalam perjalanan ke perempat final mereka juga bikin gempar.
Setelah dikalahkan Uni Soviet (0-3), mereka menahan Cile (1-1) dan kemudian menekuk Italia (1-0).
Baca: Viral Bola Bertema Piala Dunia, Netizen Sampai Diminta Tak Menendangnya Saat Membeli, Ini Alasannya
Ini jelas hal luar biasa mengingat skuat Italia saat itu masih diperkuat oleh para pemain-pemain terbaiknya, seperti Gianni Rivera, Sandro Mazzola, dan Giancinto Facchetti.
Sayang di babak 16 besar itu mereka ditaklukkan Portugal 3-5.
Jika di negara lain skuad Korea Utara bakal dielu-elukan dan diberi hadiah, di negeri komunis nan tertutup ini sebaliknya.
Begitu pulang, seluruh pemain langsung dikirim ke Yodok Gulag – dikenal juga sebagai Labour Penal Colony Number 15 – yang biasa dipakai menyekap para tawanan politik. Juga tempat yang dikenal sebagai penjara kerja paksa.
Baca: Ternyata Indonesia Masih Dipandang Tinggi Di FIFA, Ini Buktinya!
Para pemain Korut diperlakukan bak pesakitan.
Disiksa dan disuruh kerja paksa.
Sebenarnya bukan karena kalah 3-5 dari Portugal yang membuat rezim Kim II Sung murka.