Berita Palembang
Warga Kecamatan Seberang Ulu Mengeluh, dari Pagi Sampai Sore Jembatan Ampera Macet Parah
Pemerintah itu harus hadir dan melayani. Pedestrian yang akan dibangun di Ampera juga harus jelas peruntukannya
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria Saputra
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kemacetan yang terjadi di kota Palembang khususnya di Jembatan Ampera makin hari semakin parah.
Bahkan kemacetan dirasakan oleh warga Palembang makin menjadi tatkala ikon kota Palembang Jembatan Ampera diperbaiki sejak satu bulan terakhir.
Dibanding beberapa waktu lalu, kemacetan terparah terjadi pada Selasa (5/6/2018).
Mulai dari pagi hari pukul 07.00 kemacetan panjang terjadi di tiga kawasan yaitu Plaju, Kertapati dan Jakabaring hendak menuju Jembatan Ampera Palembang sampai sore hingga nyaris seharian full.
Baca: Lebaran, Dua Tower Ampera Dipastikan Kembali Kinclong
Setiap hari warga Palembang khususnya yang berdomisili di kawasan Seberang Ulu terpaksa harus berpacu dengan waktu di jam sibuk pagi dan sore hari.
Ratusan kendaraan roda dua dan empat yang seakan berlomba menuju Jembatan Ampera membuat jalur dari arah Kertapati, Plaju dan Jakabaring menyempit dalam satu lajur membentuk deretan ribuan kendaraan tak ubahnya seperti ular raksasa.
Tak ayal, akibat kemacetan tersebut membuat pengendara terpaksa memacu kendaraannya dengan kecepatan 5-10 Km/jam, raungan bunyi klakson dan kocokkan gas kendaraan jadi pemandangan biasa tatkala terjebak macet.
"Tiap hari macetnya minta ampun seperti ini. Palembang sudah sama persis seperti Jakarta," Ujar Torik pengendara motor asal Plaju yang menggerutu dengan keadaan tersebut.
Baca: Empat Sekawan Penodong di Jembatan Ampera Berhasil Diciduk
Maulana, pengendara mobil lainnya asal Jakabaring juga megaku keheranan dengan keadaan yang terjadi.
Kendati sudah biasa terjadi kemacetan namun seringkali hanya satu dua orang petugas yang mengatur lalu lintas.
Pria berkumis tebal ini pun meminta pemerintah jangan tutup mata dengan keadaan demikian, terlebih dengan kondisi Jembatan Ampera yang sedang diperbaiki memperparah kondisi kemacetan.
"Pemerintah jangan tutup mata. Sudah bertahun-tahun kami warga Seberang Ulu alami hal ini. Apalagi satu bulan terakhir macetnya makin parah," tegas Maulana.
Baca: Usai Temui Serang Kapal di Bawah Ampera, Kini Mentri Budi Karya Tinjau Kesiapan LRT
Pengamat Transportasi Sumsel, Saidina Ali menilai kemacetan yang terjadi di Palembang khususnya Jembatan Ampera merupakan permasalahan klasik tak ada solusi berarti.
Ia menyarankan agar pihak terkait untuk mengidentifikasi permasalahan dari sumber kemacetan tersebut jangan hanya dibiarkan seperti saat ini.
Apalagi sekarang menjelang lebaran banyak warga dari daerah yang datang ke Palembang dan sebaliknya.
"Pemerintah itu harus hadir dan melayani. Pedestrian yang akan dibangun di Ampera juga harus jelas peruntukannya, jangan sampai pedestrian itu gagal menambah kemacetan," tegas dia.
Baca: Lampu Taman dan Bangku Sudah Terpasang di Pedestrian Jembatan Ampera Palembang