Perawat Pemberani Itu Tewas Ditembak Israel
Perang tidak menyisakan belas kasihan meski ada aturan larang menembak tenaga medis. Adalah Razan Al Najjar, perawat asal Palestina yang korban
Penulis: Salman Rasyidin | Editor: Salman Rasyidin
Perawat Pemberani Itu Tewas Tewas Ditembak Israel
SRIPOKU.COM -- Perang kelihatannya tidak menyisakan belas kasihan meski ada aturan larang menembak tenaga medis.
Adalah kematian Razan Al Najjar, seorang perawat asal Palestina yang terkenal pemberani ditembak mati pasukan Isreal saat bertugas pada Jumat (1/6/2018) sehingga meninggalkan duka bagi orangtua dan kerabatnya.
Saat prosesi pemakanan, terlihat ribuan orang menghadiri pemakamannya Sabtu (2/6/2018).
Bagi orangtuanya, Razan merupakan anak perempuan kesayangan yang dikenal cukup berani.
Namun, dia justru tewas beberapa ratus meter dari rumahnya di Khan Younis. Wilayah Khan Younis berada di dekat pagar perbatasan yang memisahkan Gaza dari Israel.
Dilansir dari CNN, Minggu (3/6/2018), seluruh jalanan dan tiang lampu di sana dipenuhi foto Razan yang lagi tersenyum, menunjukkan duka masih menyelimuti penduduk sekitar dan keluarga yang ditinggalkan.
Ayah Razan, Ashraf Al Najjar, mengatakan seluruh keluarga yang tinggal di rumah kecil itu masih tidak percaya perempuan berusia 21 tahun tersebut telah tiada.
Ibu Razan, Sabreen, masih mengenakan busana hitam sambil memegang rompi medis milik putrinya yang bersimbah darah.
Dia mengatakan, Razan menjadi relawan sejak aksi protes telah dimulai.
"Saya khawatir terhadapnya, tapi Razan bilang dia tidak takut. Dia merasa harus membantu dan dia jelas mengenakan rompi medis," ucapnya. "Dia mungkin kecil, tapi dia kuat, dan satu-satunya senjata dia hanya rompi medis," imbuhnya.
Ada satu kalimat dari Razan yang begitu menyentuh hati keduanya ketika mereka harus melepaskan putrinya ke medan perang. "Saya terlindungi oleh rompi. Tuhan bersama saya, saya tidak takut," kata Razan kepada orangtuanya.

Razan merupakan petugas medis kedua yang tewas selama aksi protes warga Palestina terhadap Israel selama beberapa pekan terakhir.
Sementara, lebih dari 200 petugas medis lainnya mengalami luka.
Di Kota Gaza yang terik, kelompok relawan medis berkumpul di kantor PBB pada Minggu (3/6/2018), memprotes aksi militer Israel yang menargetkan tenaga medis.
Namun, pasukan Israel menyangkal telah menargetkan pekerja medis.
Dalam aksi unjuk rasa kemarin, seorang rekan Razan, Rami Abu Jazzar, mengatakan Jumat lalu seperti hari biasanya.