Ramadan 2018
Tak Hanya di Masa Sekarang, Ternyata Ada 2 Istri Nabi yang Durhaka dan Menghianati Suaminya
Ibnu Jarir Al-Tabari dalam Tafsir Tabari, hlm. 23/498, menjelaskan bentuk pengkhianatan kedua istri Nabi tersebut.
SRIPOKU.COM -- Dalam sejarah Islam, ada dua istri Nabi yang justru berhianat dan durhaka kepada suaminya sendiri.
Mereka adalah istri dari Nabi Luth yang mendukung perbuatan maksiat sesame jenis, dan Istri Nabi Nuh yang secara terang-terangan menyebut suaminya sendiri gila.
Banyak hikmah yang perlu kita ambil dari kisa dua istri nabi ini.

===
Kisah tentang Dua Istri
Al-Quran menuturkan hal ini dalam QS At-Tahrim 66:10

Artinya : “Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam).”
Ibnu Jarir Al-Tabari dalam Tafsir Tabari, hlm. 23/498, menjelaskan bentuk pengkhianatan kedua istri Nabi tersebut sbb:

Artinya : “Disebutkan bahwa pengkhianatan istri Nabi Nuh pada suaminya adalah kekufurannya dan pernah berkata pada manusia (yang kafir): "Nuh itu gila." Adapun pengkhianatan istri Nabi Luth adalah saat Nabi Luth merahasiakan tamunya, istrinya justru memberi tahu hal itu (pada orang kafir yang hendak berbuat jahat).”
Namun sikap pengkhianatan keduanya tersebut tidak pernah dilakukan sebelumnya sebagaimana dikatakan oleh Al-Dhahak seperti dikutip Al-Tabari (Tafsir Thabari, ibid):

Artinya : Diriwayatkan dari Al-Dhahak ayat "Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami" Al-Dhahak berkata: "Tidak ada satupun istri seorang Nabi yang berkhianat". “Kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya" Al-Dhahak berkata: "Dalam soal agama keduanya berkhianat".
===
Hikmah

Setiap suatu peristiwa yang tidak ideal dan tidak mengenakkan selalu mengandung pelajaran dan hikmah yang bisa kita ambil.
Begitu juga dalam kasus kafirnya sebagian kerabat dan keluarga Nabi terdahulu yang antara lain sebagai berikut :