Mata Ketua BNPT Berkaca-kaca saat Dengar Penuturan Umar Patek soal Bom Surabaya dan Riau

Umar Patek yang mengenakan pakaian berwarna cokelat melakukan wawancara dari Lapas di Porong, Sidoarjo.

NET
Umar Patek. 

SRIPOKU.COM -- Umar Patek, salah satu sosok yan gpernah terlibat dalam Bom Bali 1, memberikan pernyataannya mengenai kasus bom bunuh diri yang belum lama ini terjadi, ketika menjadi narasumber dalam program Mata Najwa.

Dilansir TribunWow.com, pernyataan Umar Patek ini turut diunggah di akun Youtube Najwa Shihab yang diunggah pada 23 Mei 2018 dengan judul "Bangkit dari Teror: Umar Patek Minta Maaf Kepada Korban Teror Bom".

Dalam video part 4 itu, Umar Patek yang mengenakan pakaian berwarna cokelat melakukan wawancara dari Lapas di Porong, Sidoarjo.

Di kesempatan itu, Najwa Shihab selaku pembawa acara turut menanyakan tanggapan Umar Patek soal kasus bom yang terjadi di Surabaya dan Riau.

Mendapat pertanyaan itu, Umar Patek mengaku turut berbela sungkawa.

"Saya turut berbelasungkawa, kepada korban dan keluarga korban, baik yang terjadi di Mako Brimob, Surabaya,dan di kota lainnya," ujarnya.

Setelah itu, Umar Patek menyatakan permintaan maaf kepada publik.

"Saya mohon maaf kepada seluruh kepada korban dan keluarga korban yang terjadi di bom Bali 1 ataupun bom malam natal pada saat itu," ujarnya.

===

Saat ditanya tanggapan soal bom yang terjadi di Surabaya, Umar Patek mengatakan dirinya mengecam perbuatan tersebut.

"Peristiwa yang terjadi belakangan merupakan perbuatan yang biadab yang tidak bisa diterima dalam ajaran Islam dalam madzhab manapun, karena hal itu melibatkan anak kecil dan perempuan," ujarnya.

Mendengar hal itu, mata Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Suhardi Alius, tampak berkaca-kaca.

Setelah itu, ia tampak menjelaskan tugas BNPT, dimana menurutnya, program tersebut untuk mantan narapidana dan keluarga narapidana.

Suhardi Alius tampak melihat kemauan Umar Patek untuk berubah yang kini jauh lebih baik.

"Secara humanis, saya melihat Umar patek mau berubah, ada sisi humanis yang bisa kita akses, sekeras apapun mereka bisa diubah," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved