Breaking News

Berita Palembang

Banyak Reklame Tergusur Proyek Pembangunan, Capaian PAD Reklame Palembang 102,89 Persen

"Banyaknya reklame dicopot tidak membuat PAD jeblok. Kuncinya semua harus sungguh-sungguh," ungkap Shinta Raharja

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Plang reklame yang terlihat kosong di Simpang 5 Kampus Palembang. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kepala Badan Pengelolaan Pajak Daerah Kota Palembang H Shinta Raharja SH SE membuktikan capaian PAD dari reklame tetap memberikan hasil meski banyak reklame tergusur oleh proyek pembangunan seperti LRT sejak 2016 lalu.

"Banyaknya reklame dicopot tidak membuat PAD jeblok. Kuncinya semua harus sungguh-sungguh," ungkap Shinta Raharja kepada Sripoku.com, Kamis (24/5/2018).

Menurut Shinta, upaya yang dilakukanmya dengan mengoptimalkan WP (wajib pajak) yang selama ini terlalaikan untuk dilakukan pengintensifan.

Baca: Bank Milik Pemkot Palembang Ini Targetkan Berikan Bantuan Pinjaman 4 Ribu UMKM

"Seperti utang yang nunggak. Memvalidkan kembali yang sudah melunasi pajak. Kecil seperti papan toko, neon box dioptimalkan. Capaian reklame Rp 18.113.700.817 atau 102,89 persen dari target Rp 17.605.000.000 pada 2017. Sampai Mei 2018 capai 32,83 persen," jelas mantan Asisten 1 Setda Pemkot Palembang.

Seperti diberitakan Sripoku.com sebelumnya, pembongkaran reklame dampak pembangunan LRT diakui Pemerintah Kota Palembang berdampak berkurangnya pemasukan PAD sebesar Rp 4 Miliar.

"Untuk tahun ini di pajak itu memang target PAD Rp 16,5 M. Sudah capaian sekarang ini Rp 11,2 M. Dengan adanya itu (Pembongkaran reklame dampak pembangunan LRT), banyak billboard tidak bisa dilakukan pemungutan yang mestinya dilunasi. Potensi setahun ini hilang Rp 4 M," aku H Shinta Raharja, Rabu (21/9/2016) lalu.

Baca: Berburu Takjil Ramadan di Masjid Agung SMB II Palembang

Meski demikian, Pemerintah Kota Palembang tetap optimis bisa mengoptimalkan penagihan penunggakan.

"Tetapi Dispenda Kota Palembang tetap optimis mengintensifkan penagihan penunggakan yang belum digali secara optimal sehingga target PAD pajak Rp 16,5 M ini bisa dicapai," terang Shinta.

Meski berpengaruh, namun ia menyebut pihaknya jangan cengeng karena ini merupakan konsekuensi pembangunan.

"Saya kira tidak berdampak ke PAD Kota. Kita tetap optimis. Jelas mengurangi. Tapi kita jangan cengeng. Ini dampak pembangunan. Kita bisa gali yang lain. Mengoptimalkan yang lain," ujarnya.

Terkait dengan pembongkaran reklame akibat dampak pembangunan LRT, ia mengimbau agar pelaku usaha yang terimbas ini bisa disiapkan tempat pengganti areal pemasangan reklame.

"Sebagai himbauan, alangkah baiknya pelaku usaha itu disiapkan tempat pengganti. Jadi tetap diimbangi dengan PAD bidang pajak itu," imbaunya.

Baca: Polresta dan Bhayangkari cabang Palembang Bag-bagi Takjil di Empat Lokasi

Sebelumnya, anggota DPRD Sumsel Komisi IV Ir H Zulfikri Kadir yang menerima pengaduan dari Forum Pemilik Media Reklame Palembang meminta pihak terkait untuk mengganti kerugian pelaku usaha pemasang reklame yang digusur pembangunan LRT.

Dijelaskan Yayul begitu Zulfikri Kadir biasa disapa, yang terkena ada 11 perusahaan.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved