Bom Bunuh Diri Surabaya
Dikenal Tertutup & Banyak Hutang, Inilah 5 Fakta Pelaku Bom Polrestabes Surabaya
"Ngontrak dua tahun seharga Rp 32 juta tapi baru dibayar sekitar Rp 16 sampai 20 juta, belinya saat itu online
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Rizka Pratiwi Utami
SRIPOKU.COM - Indonesia masih berduka sampai hari ini atas aksi kejam teror bom bunuh diri di Surabaya beberapa hari ini.
Hingga saat ini dilaporkan sudah ada tiga gereja, rusun Sidoarjo dan Polrestabes Surabaya yang menjadi korban ledakan bom.
Puluhan nyawa tak berdosa meninggal dan puluhan lainnya luka-luka.
Selain dua kejadian di atas, serangan bom di markas Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018) menyentak perhatian publik.

Dari penyelidikan polisi, diketahui pelaku bom bunuh diri di ketiga gereja berasal dari satu keluarga yang sama, yang terdiri dari ayah, ibu dan empat orang anak.
Sang ayah, Dita Oeprianto diketahui merupakan pimpinan Jamaah Ansarut Daulah di Surabaya. JAD berafiliasi dengan organisasi teroris global Islamic State (IS).
Tapi mengapa harus di Surabaya dan mengapa harus ada anak-anak yang dipaksa ikut menjadi pelaku.
Seperti AIS bocah 8 tahun yang diselamatkan Tuhan usai orangtuanya meledakkan diri di depan gerbang Polrestabes Surabaya.
Serangan ini membuat empat pelaku tewas, dan seorang yang masih berusia delapan tahun selamat dan masih dirawat di rumah sakit.
Baca: Felix Siauw: Bencana Paling Besar adalah Saat Muslim Sendiri Takut Mengenal Agamanya
Dari kejadian tersebut, tentu banyak mengundang tanda tanya besar mengenai latar belakang pelaku tersebut.
Apa sebenarnya tujuan dan target pengebomannya entah ditujukan untuk siapa, hingga melibatkan anak dan istri untuk ikut dalam aksinya.
Dilansir dari Surya, inilah beberapa fakta mengenai keseharian dari pelaku yang nekat meledakkan diri di markas polisi tersebut.
Baca: Tragis! Bentrok Gaza: 52 Warga Palestina Tewas saat Memprotes Pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem
1. Dalam aksinya pelaku mengajak anak dan istrinya
Diketahui bahwa pelaku bom bunuh diri adalah Tri Murtiono bersama istri dan tiga anaknya.
Tri Murtiono, istri dan dua anaknya tewas seketika usai meledakkan diri.
Sementara anak perempuan berinisial Ais (8) selamat.

2. Pelaku memiliki kepribadian yang tertutup