Bom Bunuh Diri di Surabaya
Bom Bunuh Diri - Fakta Jaringan Ansharut Daulah (JAD), Sistem Kerja hingga Cara Berkomunikasi
Dita adalah Ketua JAD (Jaringan Ansarut Daulah) Surabaya. Jaringan ini kaitannya dengan JAT (Jaringan Ansarut Tauhid) terkait dengan ISIS
Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
SRIPOKU.OM - Teror bom di Surabaya dan Sidoarjo sungguh tidak bisa dimaafkan. Apapun alasan pelaku, membunuh hingga melakukan pengrusakan yang menebar ketakutkan.
Presiden Joko Widodo pun dengan tegas, akan memberantas pelaku teror dan jaringan teroris di Indonesia hingga ke akar-akarnya.
Kejadian mengerikan di tiga gereja serta rusun Sidoarjo disebut didalangi oleh jaringan teroris yang sama, yakni Jemaah Ansharut Daulah (JAD).
Hal itu diungkapkan oleh Kapolri Tito Karnavian dalam keterangan persnya, menyebut Dita sebagai kepala keluarga yang melakukan bom bunuh diri bersama keluarganya adalah ketua JAD Jawa Timur.
Kelompok ini tidak lain adalah sel jaringan ISIS.
"Dita adalah Ketua JAD (Jaringan Ansarut Daulah) Surabaya. Jaringan ini kaitannya dengan JAT (Jaringan Ansarut Tauhid). Keduanya terkait dengan ISIS," kata Tito dikutip Sripoku.com dari TribunJatim.com.

Sel Teroris Bangkit
Kerusuhan di Mako Brimob sepertinya menjadi pemantik aksi teroris di Indonesia.
Sempat tertidur beberapa saat, kini aksi mengerikan bak rentetan peluru yang dimuntahkan beriringan.
Mulai dari pecahnya kerusuhan yang berhasil dikendalikan hingga 145 napi dipindahkan ke Nusa Kambangan.
Dilansir Sripoku.com dari keterangan pers Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, pasca rusuh di Mako Brimob sel-sel teroris kembali bangkit di Indonesia.
Hal itu terlihat jelas, ketika hari ini 3 gereja di Surabaya menjadi sasaran teroris sampai saat ini menyebabkan 13 orang tewas 45 orang terluka menjadi korban bom bunuh diri.
Baca:
Merinding! Ternyata Ini Cara Puji Kuswati Rayu 4 Anaknya Jadi Pelaku Bom Bunuh Diri, Pantes Tergiur
Ini 6 Fakta Gereja Dibom di Surabaya, Kronologi, Barang Bukti Hingga Sosok Misterius Datangi Pelaku
Irjen Setyo Warsito mengatakan, usai kerusuhan di Rutan Mako Brimob, sejumlah terduga teroris ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.
Di kawasan Cianjur, tim Densus 88 AT menembak mati 4 terduga teroris.
Keempat pelaku disergap di kawasan Terminal Pasirhay, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Cianjur, Minggu (13/5) dini hari tadi.