Liga Indonesia
Tendang dan Pukul Wasit, APPI Dukung Komdis PSSI Jatuhkan Sanksi Berat ke Pemain Liga 3
General Manajer Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI),mendukung penuh Komite Disiplin (Komdis)
SRIPOKU.COM - General Manajer Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), Ponaryo Astaman, mendukung penuh Komite Disiplin (Komdis) PSSI untuk memberikan hukuman terberat kepada sejumlah pemain Liga 3.
Setidaknya dua kasus pemukulan wasit terjadi di Liga 3 2018 pekan lalu.
Pada laga antara Persitema Temanggung kontra PSIP Pemalang, salah satu hakim garis dipukul hingga terkapar oleh orang yang belum teridentifikasi.
Wasit yang memimpin pertandingan juga dikejar-kejar oleh sejumlah orang yang masuk ke lapangan, begitu juga dengan asisten wasit begitu bisa bangun dan berjalan hendak meninggalkan lapangan.
Sementara dalam laga antara Persibara Banjarnegara kontra Bhayangkara Muda di duel Liga 3 Zona Jawa Tengah, pemain Bhayangkara Muda yang memakai nomor punggung 8 melakukan pemukulan terhadap wasit hingga darah mengucur dari hidung sang pengadil lapangan.
Baca: Jelang Ramadan, 7 Selebgram Ini Wajib Kamu Follow! No 5 Imam Besar Masjidil Haram!
Saat disinggung soal kejadian tersebut selepas acara penganugerahan Pemain Terbaik Liga 1 2018 periode April versi Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) terhadap winger Persija, Riko Simanjuntak, General Manager APPI, Ponaryo Astaman, menyebut lembaga yang dipimpinnya tidak akan melindungi pemain yang melakukan kekerasan terhadap wasit.
"APPI mendukung hukuman terberat dari Komdis PSSI karena yang terjadi itu bukan masalah fairplay, tapi itu sangat mencederai sepak bola kita," kata Ponaryo saat berbincang bersama awak media, termasuk BolaSport.com.

(General Manajer APPI, Ponaryo Astaman, bersama dengan pemain Persija Jakarta, Riko Simanjuntak, di Restoran Sere Manis, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/5/2018)
Baca: Dua Tersangka Narkoba Jaringan Internasional Ditembak Mati, Dikendalikan Napi di Lapas Sumsel
Menurut Ponaryo, APPI memang merupakan lembaga yang bertujuan melindungi hak pesepak bola profesional Indonesia, tapi tidak berarti membela kesalahan pemain.
"Kalau pemain salah, ya salah. Kalau benar, ya kami bela dan apa yang mereka tunjukan adalah kejadian yang sangat tidak pantas untuk ditiru atau dilakukan dalam sepak bola Indonesia," kata Ponaryo
Mantan pemain Borneo FC itu menambahkan bahwa secara khusus semangat APPI itu adalah memperbaiki sepak bola Indonesia.
Untuk itu setiap pemain diminta agar jangan memiliki sifat emosional sehingga sampai membuat sepak bola Indonesia dipandang buruk.
Ponaryo menyarankan agar permasalahan ini diselesaikan dengan baik-baik.
Ia juga berharap kejadian itu menjadi yang terakhir dalam sepak bola Indonesia.
"Menurut saya ini lebih baik diselesaikan sesuai laws of the game saja dalam koridor sepak bola kita," kata Ponaryo.