Breaking News

Mengharukan, Curhatan Bocah Ini Sebelum Meninggal, Jadi Pukulan Telak Bagi Orangtua, Bikin Nangis

Dari kaca jendela, aku melihat orang tua lain sedang bemain dengan anak-anak mereka. Kamu tahu kenapa aku menangis?

Editor: ewis herwis

TRIBUNPEKANBARU.COM  Setiap anak pastinya butuh kasih sayang dan cinta dari orang tuamereka.

Anak-anak juga butuh tempat yang nyaman agar bisa berbagi kasih dengan orang-orang yang disayangi.

Dilansir dari laman newsner, sebuah kisah dari seorang anak mungkin bisa menjadi pelajaran bagi para orang tua.

Namaku Ivan dan umurku 7 tahun.
Ivan
Ivan ()

Aku sangat mencintai kedua orang tuaku namun di satu sisi aku juga sangat takut kepada mereka.

Di sekolah, aku tak punya teman, mereka semua menjauhiku bahkan sering menertawakanku.

Kata mereka, aku selalu memakai pakaian yang sama dan sepatu yang sudah robek setiap hari.

Suatu hari, setelah pulang sekolah, aku berjalan sendiri menuju rumah di tengah badai salju.

Tiba-tiba seseorang mendorongku hingga terjatuh dan berkata, “Tak ada yang menyukaimu, idiot!”

Mereka menendang belakang dan perutku kemudian lari meninggalkanku di tengah dinginnya udara.

Aku menangis. Bukan karena kedinginan atau terluka, namun karena tak ada yang mau berteman denganku.

Sesampai di rumah, ibuku datang dan menarik rambutku.

“Dari mana kamu? Kenapa begitu kotor? Anak jahanam! Tak ada makan malam untukmu. Sana pergi ke kamar dan tetap di situ!”

Aku pun tetap berada di kamar sampai keesokan harinya meski rasa lapar tak tertahankan.

Nilai yang jelek membuat ayah sangat marah terhadapku. Dia memukulku sampai jari telunjukku tak bisa digerakkan.

Semakin ke sini, rasa sakit di dada sering aku alami seperti dikutip tribunpekanbaru.com dari Gridid.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved