Rasulullah SAW Juga Pernah Menjadi Seorang Buruh, Ini Buktinya
Rasulullah yang pada waktu itu terlahir dalam kondisi ekonomi yang carut marut dan masih banyak perbudakan di kota tempatnya dilahirkan.
Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis
SRIPOKU.COM-- Setiap tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional.
Tak terkecuali di Indonesia, peringatan Hari Buruh Internasional ini juga diperingati oleh jutaan buruh di seluruh penjuru tanah air.
Namun, tahukah anda bahwa Rasullullah juga pernah menjadi seorang buruh sebelum ia diangkat menjadi Rasul.
Rasulullah yang pada waktu itu terlahir dalam kondisi ekonomi yang carut marut dan masih banyak perbudakan di kota tempatnya dilahirkan.

Seperti dikutip dari islami.co, Karena keadaan ekonomi yang tidak menentu itulah Rasulullah pun terbiasa untuk bekerja, awalnya mulanya yakni sejak diasuh oleh Halimah, ia bekerja sebagai pengembala kambing.
Karena pekerjaannya sebagai pengembala kambing inilah yang membentuk pribadi Rasulullah.
Saat dewasa, Rasulullah mulai bekerja sebagai buruh, ia bekerja dengan pamannya Abu Tholib yang pada saat itu usianya sekitar 12 tahun.
Rasulullah menjalankan pekerjaannya dengan rajin dan amanah hingga Beliau menjadi orang kepercayaan Abu Tholib.
Disinilah ia bertemu dengan Khadijah, yang kemudian menjadi istrinya yang setia mendampinginya dalam berjuang menegakkan agama Allah.
Berawal dari Abu Tholib yang berniaga bersama dengan Khadijah, yang merupakan seorang perempuan yang memiliki usaha sendiri.

Rasulullah pun akhirnya bekerja pada Khadijah.
Melihat kejujuran Rasulullah, Khadijah pun mempercayakan usahanya kepada Beliau untuk menjalankan bisnis dagangnya dengan ulet dan jujur.
Pengalaman-pengalaman inilah yang membentuk pribadi Rasulullah, ia mulai membela kaum buruh dan menolak perbudakan.
Beliau membenci orang-orang yang tidak memberi upah bagi para buruh.
Karena merasakan hal yang sama saat ia bekerja sebagai buruh, Beliau pun sangat memperhatikan sekali hak buruh.

Seperti hadits Rasulullah: "Berikanlah upah kepada buruh sebelum keringatnya kering" (HR Ibnu Majah dari Ibnu Umar ra).
Inilah bentuk sikap yang begitu kuatnya dari Seorang Rasulullah untuk para pekerja buruh.
Perhatiannya kepada para pekerja buruh inilah yang patut menjadi contoh bagi para pemimpin ataupun para pengusaha.