Berita Palembang
Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Protes Pembangunan Gedung dan Kampus B Jakabaring
Mahasiswa menolak pembangunan gedung delapan lantai di parkiran Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam
Penulis: Rangga Erfizal | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Rangga Erfizal
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ratusan massa yang tergabung dari aliansi mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah (RF) Palembang dan berbagai fakultas melakukan aksi damai di depan rektorat, Senin (30/4/2018).
Dalam tuntutannya mahasiswa menentang 3 kebijakan yang dikeluarkan pihak rektorat.
Adapun 3 persoalan yang dituntut oleh para mahasiswa yakni pertama menolak keras pembangunan gedung delapan lantai di halaman parkiran Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam.
Kedua, permasalahan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang memberatkan mahasiswa.
Dan terakhir mempertanyakan pembangunan kampus B UIN RF Palembang yang terletak di kawasan Jakabaring yang saat ini belum jelas.
Koordinator aksi, Dodi Hari Utama mengatakan, mahasiswa menolak pembangunan gedung delapan lantai di parkiran Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam karena tidak memperhatikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang sesuai dengan UU no.32/ 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup & PP No.27/ 1999 tentang Amdal.
“Kami menolak keras pembangunan gedung delapan lantai tersebut karena tidak memperhatikan Amdal,” kata Dodi.
Dodi menjelaskan, dia mempertanyakan kenapa gedung delapan lantai itu nantinya tidak dibangun di Kampus B di Jakabaring.
“Saya sangat menyayangkan kenapa harus dibangun di sini karena lokasi tanah yang sempit tanpa mempertimbangkan Amdal, pohon yang usia ratusan tahun ditebangi, dan parkiran digusur," tegasnya.
Kemudian untuk UKT, dia menganggap saat ini penerapan UKT memberatkan baik itu mahasiswa baru dan lama.
“Dimana mahasiswa baru pada saat ini baik jalur undangan maupun jalur span itu tidak ada yang mendapatkan UKT golongan pertama dan kedua. Banyak yang dapat UKT golongan ketiga. Yang sangat mahal. Maka dari itu kami mengingkan agar UKT ini dihapuskan,” harapnya.
Selain itu, lanjut Dodi, dirinya menuntut agar mendapat kejelaskan pembangunan kampus B di kawasan Jakabaring karena saat ini belum ada kejelasan.
“Sampai saat ini kami belum mendapatkan informasi mengenai kampus B di Jakabaring ini. Kami meminta untuk diberikan penjelasan agar tidak simpang siur seperti sekarang ini,” katanya.
Dodi menambahkan, dirinya berharap setelah aksi ini apa yang menjadi tuntutan dari gerakan mahasiswa ini dapat terpenuhi oleh pihak rektorat UIN Raden Fatah Palembang.
“Jika tuntutan kami tidak dipenuhi maka kami pastikan kami akan turun dengan masa yang lebih besar lagi dan kami akan terus melakukan aksi damai selanjutnya,” pungkasnya.