Obat Batuk Sachet Berhamburan di Kota Pagaralam, Kapolres: Bisa Jadi Awal Anak Pakai Narkoba

Beberapa bulan belakangan ini warga Kota Pagaralam mulai heran banyaknya bungkusan obat batuk merk Komik berserakan dibeberapa

Penulis: Wawan Septiawan | Editor: pairat
SRIPOKU.COM/JATI PURWANTI
OBAT BATUK : Tampak bungkus obat batuk merk Komik yang berhamburan dikawasan Alun-alun Selatan Kota Pagaralam, Jumat (20/4/2018). 

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Wawan Septiawan

SRIPOKU.COM, PAGARALAM -- Beberapa bulan belakangan ini warga Kota Pagaralam mulai heran banyaknya bungkusan obat batuk merk Komik berserakan di beberapa lokasi di Kota Pagaralam. 

Pasalnya jika hanya dikonsumsi untuk obat batuk saja, maka tidak mungkin sampai ribuan sachet. Hal ini diperkirakan dikonsumsi oleh anak-anak untuk mabuk.

Kondisi inilah yang mulai dikhawatirkan banyak masyarakat Pagaralam, pasalnya jika obat batuk tersebut bisa memabukan, masyarakat meminta pihak terkait mengkontrol penjualan obat tersebut.

Baca:

Niat Bantu Orangtua Ambil Hasil Sadapan Karet, Gadis di Muratara Ini Malah Diperkosa di Tengah Jalan

Sebelum Masuk Kelas Guru Ini Suruh Muridnya Begini, Dijamin Kamu Juga Pengen Punya Guru Kocak Ini!

Pantauan Sripoku.com, Jumat (20/4/2018) menyebutkan, ribuan saset obat batuk berhamburan di kawasan Alun-alun Selatan.

Hal ini sempat membuat masyarakat heran. Pasalnya jumlahnya sangat banyak dan sepertinya baru saja dikonsumsi.

Kapolres Pagaralam, AKB0 Dwi Hartono SIk MH saat dikonfirmasi tentang hal tersebut mengatakan, jika dilihat dari jumlah saset dan bungkusan obat tersebut tidak mungkin dikonsumsi untuk obat batuk.

"Inilah mungkin yang diminum untuk mabuk-mabukan. Namun kita tidak bisa mengambil tindakan tegas, pasalnya tidak ada Undang-undang yang mengatur larangan mengkonsumsi obat batuk itu," ujarnya.

Namun terkait dengan temuan ini, Polres Pagaralam akan mengajak sejumlah instansi terkait yaitu Dinas Kesehatan, BPPOM dan rumah sakit untuk meneliti penomena penggunaan obat batuk yang diduga digunakan untuk mabuk-mabukan.

"Nantinya akan kita ajak dinas terkait meneliti kandungan yang ada di obat batuk ini. Apakah benar jika dikonsumsi dengan jumlah banyak sekaligus akan menyebabkan mabuk. Jika ini memabukan dikhawatirkan menjadi awal anak untuk mengkonsumsi narkoba" katanya.

Selian itu jika sudah dilakukan penelitian dari pihak yang kompeten maka akan diketahui apa efek samping obat tersebut bagi kesehatan jika dikonsumsi terus-menerus.

"Jika memang berdampak buruk, maka akan kita himbau setiap toko dan apotek untuk tidak menjual obat ini dengan jumlah banyak sekaligus," tegasnya.(*)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved