Jalani Rawat Inap, Bripda Ranu Mengaku Dipukuli Atasan
Bripda Ranu Pranata, angota Polres Musi Rawas (Mura), kini terbaring menjalani rawat inap di RS Islam Siti Khadijah Palembang
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Bripda Ranu Pranata, angota Polres Musirawas (Mura), kini terbaring menjalani rawat inap di RS Islam Siti Khadijah Palembang Jalan Demang Lebar Daun Palembang, Selasa (16/4/2018).
Bripda Ranu menjalani perawatan akibat luka memar pada tubuh dan kepalanya. Luka yang dialami polisi muda ini diduga telah dianiaya oleh atasannya di Polres Musirawas.
Ramai Yudin (49), ayah Bripda Ranu tak terima atas kondisi yang dialami anaknya. Sebagai seorang ayah, Ramai melaporkan atasan anaknya yang berpangkat perwira ke SPKT Mapolda Sumsel.
Ramai Yudin melaporkan Ipda N yang diduga telah melakukan penganiayaan terhadap Bripda Ranu. Laporan Ramai Yudin diterima petugas dengan laporan nomor STTLP/ 305/IV/SPKT/2018.
Ramai sangat menyayangkan penganiayaan yang dilakukan oleh Ipda N kepada anaknya hingga menyebabkan anaknya dirawat di rumah sakit.
Baca: Lama Dikeluhkan Warga, Anggota DPRD Empatlawang Pastikan Air PDAM Mengalir Lancar di Pendopo
"Saya berharap dengan laporan ini, terlapor dapat mempertanggung jawabannya. Karena tindakan terlapor sangat dihukum sesuai dengan perbuatan tidak sesuai sebagai seorang pimpinan," ujarnya.
Ditemui di ruang rawat inap, Bripda Ranu Pranata menceritakan bahwa kejadian dugaan penganiayaan yang dialaminya berawal ketika berdinas di Satlantas Polres Musirawas Jumat (13/4/2018) lalu.
Ketika itu, Bripda Ranu Pranata mendapatkan Sprin Pengamanan dari Kanit Dikyasa untuk bertugas di Jalan Marga Mulya tepatnya di rumah pribadi Bupati Musirawas.
Baca: Peter Butler Sebut Ini Kunci Keberhasilan Persipura Menahan Imbang SFC
Mendapatkan Sprin tersebut Bripda Ranu Pranata segera melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Namun Ipda N menelpon dan memerintahkan Bripda Ranu untuk merapat ke rumah dinas Bupati Mura.
Mendapatkan perintah Ipda N, Bripda Ranu Pranata memenuhi permintaan dan bertemu di depan Pendopo rumah dinas sekitar pukul 14:10. Padahal Sprinnya bukan di rumah dinas Bupati.
"Saat itu saya dipanggil dan tiba-tiba memukul kepala dan badan. Saya juga dimasukkan ke dalam mobil dan kembali dipukul. Saya sempat lari tapi dikejarnya," ujar Ranu.
Baca: Komplotan Pencuri Onderdil Tower Seluler Diringkus Petugas
Setelah diduga melakukan penganiayaan, terlapor Ipda R meninggalkan Bripda Ranu Pranata. Kemudian ditemani rekan-rekannya, Ranu dengan badan yang lemah Bripda berobat ke rumah sakit terdekat.