Sambut Wisatawan, Pemkot Palembang Bakal Sajikan Kebudayaan Asli Kota Pempek
Perhelatan Asian Games tak lama lagi akan berlangsung di Kota Palembang. Sebagai kota yang menyajikan jasa, Pemerintah Kota Palembang
SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Perhelatan Asian Games tak lama lagi akan berlangsung di Kota Palembang. Sebagai kota yang menyajikan jasa, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang terus meningkatkan pelayanan dan destinasi wisatanya untuk menjamu wisatawan.
Penjabat Sementara (Pjs) Kota Palembang akhmad Najib mengatakan, sebagai kota dengan beragam adat dan suku yang bermukim di sini, tentunya kebudayaan khas kota pempek ini menjadi nilai lebih di mata wisatawan asing.
“Kita harus sajikan kubudayaan khas kita, keramahan kita. Sehingga wisatawan tidak hanya dapat menikmati kuliner khas kita, melainkan juga merasa nyaman dengan keramahan kebudayaan kita,” ujarnya disela peninjauannya ke Dinas Kebudayan, Dinas Kesehatan dan Dinas BKDSDM Kota Palembang, Jumat (13/4/2018).
Baca: Terlihat Percikan Api, Rumah Warga Semende Darat Muaraenim Ini Satu Jam Rata dengan Tanah
Dikatakannya, kunjungannya kali ini untuk meninjau pelaksanaan pelayanan publik. Pihaknya ingin memastikan pelayanan tetap prima meski di tengah kesibukkan mempersiapkan dua momen besar yakni Asian Games dan Pilkada serentak.
“Ingat, jangan sampai kebudayaan kita menjadi buruk di mata dunia. Maka dari itu, kita harus menjamu wisatawan tersebut dengan maksimal,” imbaunya.
Baca: Sebagai Organisasi Baru, Gubernur Alex Noerdin Apresiasi Musda Projo
Selain itu, ia menambahkan, pihaknya sudah mengkoordinasikan dengan pihak terkait lainnya untuk saling bersinergi dan mengintegrasikan sarana angkutan umum dari setiap destinasi yang ada untuk memudahkan para wisatawan berkunjung.
Baca: Peringati Isra Miraj, Siswa MANSAPA Hadapi Tiga Poin Penting Cegah Pergaulan Remaja
“Kita punya 14 destinasi wisata utama baik wisata kuliner, religi, sejarah dan kebudayaan. Aesan gede pakean penganten Pelembang. Dipake penganten, cindo nian. Payo sukseskan Asian Games ke-18 di Kota Palembang. Dengan menjaga dan melestarikan kebudayaan,” tutupnya dengan pantun. (*)