Tidak Hanya Pempek, Kue Maksuba Bisa Jadi Oleh-Oleh Kekinian

Banyak orang menyebut pempek sebagai penganan oleh-oleh khas Palembang. Padahal, pempek adalah satu dari sekian banyak kuliner

Penulis: RM. Resha A.U | Editor: Budi Darmawan
SRIPOKU.COM/RESHA
Owner Palembang Makkuy saat menunjukkan Kue Maksuba produksinya.Dan Beragam Varian topping Kue Maksuba yang ditawarkan oleh Palembang Makkuy. 

Laporan Wartawan Sripoku.com, RM Resha AU

SRIPOKU.COM, PALEMBANG--Banyak orang menyebut pempek sebagai penganan oleh-oleh khas Palembang. Padahal, pempek adalah satu dari sekian banyak kuliner yang ada di Kota Palembang.

Jika Bandung bangga dengan Kue Brownisnya, dan Medan yang memiliki Bika Ambon, maka Palembang patut berbangga dengan Kue Maksuba. Kue yang sudah ada sejak zaman dahulu itu, selalu hadir dalam perayaan hari besar Seperti Idul Fitri, Idul Adha dan hajatan besar lainnya.

Kue yang terasa manis di mulut itu memang identik dengan hari besar. Namun, beberapa generasi muda merasa tidak pas lantaran rasa manisnya yang terkadang tak cocok di lidah anak muda zaman sekarang. Apalagi, kue tersebut seolah tidak bisa dinikmati setiap saat karena muncul hanya pada saat hari raya.

Berangkat dari sana, Owner Palembang Makkuy Sri Yulianti sedikit ‘memodifikasi’ Kue Maksuba itu agar bisa dinikmati siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Mengusung konsep kekinian, agar generasi milenial bisa menikmati Kue Maksuba hingga potongan terakhir.

Kuncinya, ia mengurangi takaran gula yang dipakai dalam bahan kue tersebut, agar rasa manisnya tidak membuat perut jenuh. “Biasanya kalau Kue Maksuba, itu kurang dari satu kilogram gulanya. Kurang lebih tiga per empat kilo lebih sedikit. Tapi kalau di kita, jadi hanya seperempat kilo,” ujarnya saat diwawancarai Sripo.

Hasilnya, kue tersebut rasa manisnya memang tidak terasa jenuh di mulut. Saat Sripo berkesempatan mencicipnya, rasa kue yang ditonjolkan menjadi unik: ringan dan muncul rasa khas yang tidak ada di kue lain sebelumnya.

Rasa manis yang timbul berasal dari susu yang berpadu dengan telur dan margarin, cocok dijadikan kudapan di kala bersantai ria atau sekedar nongkrong bareng sahabat. Rasa manis pun tak tertinggal di lidah sehingga kita mash bisa merasakan manisnya kopi yang kita hirup berbarengan dengan kudapan Kue Maksuba tadi.

“Sisanya, sama seperti cara membuat Kue Maksuba umumnya,” ungkapnya.

Bahkan untuk menjemput pasar kawula muda, ia yang juga karyawan swasta ini memberi tambahan topping di atas kue tersebut. Sehingga selain rasa original, ada juga tambahan topping keju, ovomaltine, greentea, tiramisu, skippy dan almond. Bahkan, ia juga bisa membuat Maksuba dengan ukuran normal, dan dimodifikasi menjadi kue ulang tahun.

Ia menyebut, pembuatan Kue Maksuba ini memang tergolong sulit. Hal itu yang menyebabkan tidak semua orang bisa membuat kue yang masuk dalam golongan kue basah tersebut, meski ia mengaku proses pembuatannya memakan waktu hanya sekitar satu jam.

“Cara buatnya kan kita kasih adonan selapis tipis, kemudian panggang. Setelah agak menguning, diberi lagi selapis, panggang lagi. Terus begitu sampai dirasa cukup. Itulah seni memasaknya, penuh perhatian dan cinta serta jiwa seni yang tinggi,” ujarnya lagi.

Kendati demikian, kue tersebut bisa bertahan untuk waktu yang lama. Dengan suhu kamar, kue Maksuba bisa tahan hingga dua minggu, dan di dalam kulkas bisa satu bulan.

Mengawali usaha Kue Maksuba dengan jargon Palembang Makkuy dari awal 2017, animo masyarakat melonjak luar biasa. Ia mengaku dalam satu hari, bisa mendapat orderan minimal 10 kotak. Bahkan untuk pemesanan hari raya Idul Fitri tahun 2018 ini, ia sudah menutup pemesanan karena telah mengantongi 200 lebih antrian.

Selain itu, ia juga kebanjiran pesanan ke beberapa kota besar di Indonesia. Seperti Banjarbaru, Bandung, Tangerang hingga Kalimantan. Harganya pun tak kalah saing. Untuk satu kotak Kue Maksuba, dibanderol dengan kisaran Rp. 60 ribu hingga Rp. 68 ribu.

“Kami ingin mengubah pandangan masyarakat, jika oleh-oleh khas Palembang tak melulu Pempek. Masih ada oleh-oleh khas Palembang yang bisa dibawa ke luar kota, dan tidak kalah dengan cita rasanya,” jelasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved